Komisi VI Setujui Alokasi Anggaran tahun 2022 Kementerian BUMN dan Kementerian Investasi

22-09-2021 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima saat membacakan kesimpulan rapat kerja Komisi VI dengan Menteri BUMN RI dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (22/9/2021). Foto: Geraldi/Man

 

Komisi VI DPR RI setujui penyesuaian alokasi anggaran Kementerian BUMN tahun anggaran 2022 sebesar RP208,245 miliar yang akan dialokasikan ke dalam belanja pegawai sebesar Rp75,117 miliar, belanja barang sebesar Rp131,983 miliar dan belanja modal sebesar Rp1,085 miliar. Komisi VI DPR RI juga menyetujui tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2021 sebesar Rp9 triliun kepada PT Hutama Karya untuk tambahan dukungan pembangunan jalan tol Trans Sumatera dan anggaran sebesar Rp7,9 triliun kepada PT Waskita Karya.

 

“(Anggaran) Waskita Karya sebesar Rp7,9 triliun yang akan digunakan sebagai penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi serta digunakan untuk modal kerja dan investasi jalan tol," papar Wakil Ketua Komisi VI DPR RIAria Bima saat membacakan kesimpulan rapat kerja Komisi VI dengan Menteri BUMN RI dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (22/9/2021).

 

Lebih lanjut, terkait dengan penyesuaian alokasi anggaran Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal tahun 2022, Komisi VI menyetujui anggaran sebesar Rp117,513 miliar yang akan dialokasikan dalam dua program, yakni program dukungan manajemen sebesar Rp300,901 miliar dan program penanaman modal sebesar Rp410,612 miliar.

 

Aria Bima menambahkan, Komisi VI DPR RI juga mendorong Kementerian Investasi/BKPM untuk mengimplementasikan Online Single Submission (OSS) berbasis risiko secara efektif. untuk meningkatkan iklim berinvestasi secara berkualitas di Indonesia. "Melakukan pengawasan dengan ketat dan melakukan penyempurnaan sistem OSS sehingga implementasi OSS berbasis risiko dapat meningkatkan iklim berinvestasi di Indonesia secara berkualitas," tambah politisi PDI-Perjuangan tersebut. (bia/sf)

BERITA TERKAIT
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...
Legislator Dukung Wacana Penghapusan Tantiem dan Perampingan Komisaris BUMN
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat perhatian serius dari berbagai...
Jangan Kejar Profit Saja, KAI Harus Jadikan Tanggung Jawab Publik Sebagai Prioritas
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak...