Sebaran DAK Kementan Diharapkan Berdampak Signifikan pada Bidang Pertanian

10-09-2021 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin. Foto : Arief/Man

 

Hasil kesimpulan RDP antara Komisi IV DPR RI dengan Eselon I Kementerian Pertanian memutuskan DAK Fisik Penugasan Bidang Pertanian, sebesar Rp2,2 triliun di 288 Kabupaten/Kota. Dan DAK Non Fisik Ketahanan Pangan dan Pertanian, sebesar Rp200 miliar di 510 Kabupaten/Kota.  Sehubungan dengan hal tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta agar besaran DAK yang akan disebar ke seluruh daerah di Indonesia bisa memberikan dampak signifikan pada kemajuan daerah sentra-sentra pertanian.

 

“Komisi IV sudah menerima penjelasan pagu DAK Kementan sebesar Rp2,4 triliun. Saya berharap ada kemajuan signifikan pertaniannya dengan menghasilkan produksi pertanian pangan untuk berkontribusi ketersediaan pangan nasional pada daerah-daerah yang menerima DAK bidang pertanian ini. Pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi dan jalan pertanian, lumbung pangan masyarakat, serta sarana prasarana pascapanen dan pengolahan hasil pertanian harus menguat d setiap daerah penerima DAK," kata Akmal dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria, Jumat (10/9/2021).

 

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini sebenarnya masih kurang puas dengan pagu anggaran Kementerian Pertanian dalam RKA K/L tahun 2022 sebesar 14.451.749.428.000 berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor S-634/MK.02/2021 dan 516/M.PPN/D.8/KU.01.01/07/2021 tanggal 23 Juli 2021 perihal perihal Pagu Anggaran Kementerian/Lembaga dan Penyelesaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2022.

 

"Anggaran Kementan ini seolah balik mundur kebelakang sejauh 10 hingga 15 tahun. Negara mesti memperhatikan secara serius portofolio anggaran negara pada besaran alokasi bidang pertanian pangan. Karena potensi Alam kita ini, perlu di optimalkan agar bangsa ini berwibawa di hadapan bangsa lain pada persoalan pangan," tutur Legislator asal Sulawesi Selatan II ini.

 

Akmal juga meminta pihak Kementan agar segera merevisi alokasi anggaran dukungan manajemen di seluruh unit Eselon I Kementan yang dinilai masih terlalu besar sesuai kritik Komisi IV. "Anggaran Kementan yang belum optimal ini meski akan terjadi banyak kekurangan di berbagai daerah, tapi telah terbuti menjadi bidang yang sangat tahan terhadap ujian persoalan bangsa. Kami harap DAK yang ada tidak ada penyelewengan sehingga tersalurkkan secara baik, optimal, efektif dan efisien," tutup Akmal. (dep/sf)

BERITA TERKAIT
RAPBN 2026 Alokasikan 164 Triliun untuk Ketahanan Pangan, Komisi IV Akan Kawal Ketat
21-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto menegaskan, pihaknya akan mengawal ketat alokasi anggaran ketahanan pangan...
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...