DPR mendesak Pemerintah segera meninjau harga gas alam dan batubara sehingga akan lebih memberikan manfaat kepada masyarakat dan industri. Demikian pendapat Ketua DPR Agung Laksono saat membuka masa persidangan III tahun 2008-2009, di Gedung Nusantara II, Senin, (19/1). Agung mengatakan, turunya harga BBM bersubsidi dan tariff dasar listrik sebesar 8 persen cukup melegakan bagi masyarakat dan industry. “Turunnya tarif listrik dapat mendorong bagi turunnya biaya produksi sehingga berlanjut pada turunnya harga barang atau jasa yang dijual pelaku industry,”paparnya. Dampak lebih lanjut, terangnya, dapat mengurangi PHK yang jumlahnya telah mencapai sekitar 50 ribu sebagai akibat krisis keuangan global. Namun, lanjutnya, selain harga minyak yang telah turun, pemerintah juga harus menyesuaikan harga gas alam dan batubara. Dewan, terangnya, memahami rencana Pemerintah untuk memberikan stimulus bagi perekonomian dengan dukungan dana sebesar Rp. 50.5 Triliun pada tahun 2009 Triliun dari dana APBN 2009 yang telah dibahas Dewan. “Dewan menghendaki agar penggunaannya agar penggunannya benar-benar terarah, sesuai program dan dapat dipertanggungjawabkan,”tegasnya. Menyikapi turunnya Suku Bunga Indonesia (SBI) menjadi 8.75 persen, Dewan menyambut baik walaupun penurunan agak terlambat. “Turunnya SBI ini akan memberikan sentiment positif terhadap sektor perbankan,”katanya. Agung mengharapkan, penurunan suku bunga SBI akan diikuti oleh penurunan suku bunga kredit dan suku bunga simpanan. Dengan demikian sektor riil akan bergerak naik karena beban bunga yang selama ini ditanggung akan berkurang. “Hal ini akan mendorong peningkatan permintaan terhadap Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja (KMK). “Dewan berharap pemerintah terus mendukung kebijakan ini agar krisis keuangan global tidak berpengaruh banyak terhadap perekonomian dalam negeri secara keseluruhan,”harapnya. (si)