Transformasi Restrukturisasi Pertamina diharap Ciptakan ‘Value Creations’

20-05-2021 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Debora Tampubolon dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan PT Pertamina (Persero) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/5/2021). Foto: Oji/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Debora Tampubolon menyampaikan, restrukturisasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) pada saat ini merupakan satu bagian dari transformasi. Di mana, sektor industri migas yang berbasiskan fosil itu mengalami suatu tekanan yang cukup berat, yakni demand dari seluruh dunia memang sedang turun. 

 

"Kemudian menghadapi lagi fenomena di mana seluruh dunia yang sudah mengikuti Perjanjian Paris itu akan diwajibkan beradaptasi dengan energi baru dan terbarukan (energi hijau). Oleh karena itu sebenarnya transformasi ini kita harapkan tidak hanya sebatas bagaimana PT Pertamina hanya menyesuaikan dari tekanan-tekanan eksternal yang sedang terjadi di seluruh dunia," ucap Sondang dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan PT Pertamina (Persero) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/5/2021).

 

Ia mengatakan, transformasi restrukturisasi yang dilakukan oleh Pertamina diharapkan bisa menciptakan satu nilai atau value creations. "Karena kalau hanya untuk sebatas sustain atau tetap bertahan maka hal itu tidak ada gunanya. Kami harapkan dari restrukturisasi ini ada value creations, ada nilai penciptaan yang lebih, apa yang didapatkan atau apa yang mau dituju oleh PT Pertamina sesungguhnya," ujar politisi Fraksi PDI Perjuangan itu.

 

Ia menuturkan, tahun 2030 nanti penggunaan bahan bakar berbasis fosil akan mulai dihentikan. "Lalu PT Pertamina mau ke mana. Itu sebenarnya yang kami inginkan dari program restrukturisasi yang sekarang sedang dijalankan.  Kita tahu Covid-19 memaksa Pertamina secara khusus untuk melakukan cost leadership. Semua perusahaan sama seperti itu, tetapi bukan itu sebetulnya intinya. Transformasi yang dilakukan oleh PT Pertamina saat ini adalah menuju apa yang ingin dituju dalam waktu 5 sampai 10 tahun ke depan," ungkap Sondang.

 

Sondang berharap ada value creations (nilai penciptaan) yang lebih dari restrukturisasi ini, dan tidak hanya sebatas efisiensi saja.  "Kita tidak jelaskan secara kuantitatifnya seperti apa. Road map nya harus jelas. Kita melakukan transformasi ada kemungkinan gagal. Tunjukkan kepada kami supaya kami bisa memberikan masukan-masukan yang lebih, yang mungkin bisa membuat Pertamina lebih confidence untuk menjalankan restrukturisasi ini," tukasnya. 

 

Terkait restrukturisasi tersebut Sondang berpesan kepada Kementerian BUMN agar holdingisasi, sub holding, dan lain sebagainya itu jangan sampai membuat perusahaan-perusahaan BUMN menjadi kerdil. "Kami harapkan, holdingisasi dapat membuat suatu BUMN menjadi lebih besar. Harus ada sesuatu yang besar yang bisa diciptakan," pungkasnya. (dep/es)

BERITA TERKAIT
Harga Gula dan Tetes Tebu Anjlok, Komisi VI Dengar Keluhan APTRI
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengadukan anjloknya harga gula dan tetes tebu kepada Komisi VI DPR...
Gde Sumarjaya: Pendanaan Koperasi Merah Putih Harus Sesuai Kaidah Usaha
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pembiayaan untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diminta tetap mengacu pada prinsip keuangan yang sehat. Anggota Komisi VI...
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...