Legislator Soroti Kecilnya Biaya Pengamanan Laut Indonesia
Anggota Komisi IV DPR RI Guntur Sasono saat Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri KP beserta jajaran terkait refocusing anggaran tahun 2021, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2/2021). Foto : Arief/nvl
Anggota Komisi IV DPR RI Guntur Sasono menyoroti anggaran yang ada di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) cukup memprihatinkan, di saat mayoritas wilayah negara ini ialah kawasan maritim. Apalagi menurutnya biaya pengamanan laut di negara ini juga terbilang kecil, tak sebanding dengan hasil kelautan yang telah dicuri.
“Untuk mendukung program kelutan tentu dengan pagu anggaran ini sangat berat, apalagi terkait pengamanan wilayah laut. Perlu diketahui dunia sangat menghargai kelebihan Indonesia sebagia negara maritim, oleh karena itu masalah kelautan adalah isu strategis, kami mengharapkan keseriusan dan gagasan yang baik dalam memajukan kelautan oleh KKP,” ujar Guntur saat Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri KP beserta jajaran terkait refocusing anggaran tahun 2021, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2/2021).
Selain itu ia menilai sebagian besar generasi muda Indonesia saat ini sudah tidak memiliki minat terjun dalam sektor kelautan. “Kiranya bagaimana KKP dapat menstimulus para anak muda kita untuk mencintai bidang ini, bisa lewat jalur pendidikan dan lainnya,” sebut politisi Fraksi Partai Demokrat itu.
Belum lagi, masalah konsumsi ikan per kapita di beberapa daerah masih rendah. Ia mencontohkan di Jawa saja konsumsi ikan hanya mencapai kisaran 36 kilogram per kapita per tahun, sementara konsumsi nasional di tahun 2020 kemarin telah mencapai level 54 kilogram per kapita per tahun. Untuk itu KKP, Guntur mengharapkan sosialisasi lewat program gemar makan ikan dapat digenjot lagi.
Sementara itu Anggota Komisi IV DPR RI Ema Umiyyatul Chusnah mendorong KKP agar melakukan penguatan anggaran di seluruh eselon kementerian, sebab sektor perikanan juga menjadi ujung tombak bagi pangan nasional. Belum lagi di tengah pandemi ini banyak rumah tangga perikanan terdampak Covid-19.
“Masa pandemi ini mempengaruhi sektor kelautan dengan terputusnya rantai ekspor, pengurangan produksi, dan anjloknya harga. Hal itu tentu berdampak bagi nelayan dan para pembudidaya ikan,” sebut politisi F-PPP itu. Di tengah ketidakpastian pasar perikanan mendorong KKP untuk dapat memacu bidang pengawetan dan penyimpanan produk kelautan agar dapat menghasilkan nilai tambah bagi rumah tangga perikanan. (ah/sf)