‘Mindset’ Pola Budaya Realisasi Anggaran Harus Diubah

28-08-2020 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty rapat Komisi VI DPR RI dengan Kementerian Perindustrian dan Kepala BKPM beragendakan penyampaian hasil laporan keuangan K/L tahun anggaran 2019 antara di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (28/8/2020). Foto : Azka/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty mendorong mitra kementerian dan lembaganya agar ‘tancap gas’ dalam mengejar realisasi anggaran tanpa menahannya. Sebab selama ini ia memperhatikan pola budaya yang terjadi di tiap K/L memiliki realisasi yang rendah pada caturwulan II dan III, sehingga dikatakannya bahwa mindset (pola pemikiran) seperti ini yang harus diubah.

 

Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat Komisi VI DPR RI dengan Kementerian Perindustrian dan Kepala BKPM beragendakan penyampaian hasil laporan keuangan K/L tahun anggaran 2019 antara di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (28/8/2020). Fenomena yang selalu dipantau oleh Evita adalah pada caturwulan IV K/L baru tancap gas untuk memenuhi realisasi anggarannya.

 

“Saya merasa sedikit kurang gembira melihat semua laporan dari mitra yang hadir mengenai realisasi dari caturwulan dua ini. Karena persentasenya masih kecil. Saya tidak ingin karena memang sering terjadi di kementerian dan lembaga itu selalu di caturwulan dua realisasinya sedikit, nanti di akhir tahun pada III bulan terakhir itu digeber. Semua program digeber semua di situ,” jelas Evita.

 

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini menambahkan bahwa mindset seperti ini tidak baik untuk masyarakat dan tidak sesuai dengan komitmen negara (political will state). “Sehingga akhirnya program yang dilakukan kadang tidak sesuai dengan target yang kita ingin dan harapkan. Karena semuanya digenjot di akhir tahun supaya realisasi nanti di akhir tahunnya bagus,” tuturnya.

 

Terlebih ia mengutarakan bahwa Presiden belakangan ini pernah memarahi para menterinya akibat realisasi anggaran stimulus Covid-19 yang tergabung dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu ia meminta mitranya untuk dapat menyampaikan perencanaan yang jelas terhadap perencanaan program K/L beserta target realisasinya.

 

“Nah ini yang saya harapkan daripada mitra-mitra membuat perencanaan, beberapa tadi saya melihat ada tadi melakukan revisi ke depan akan melakukan hal-hal berbeda dari apa yang dianggarkan dan itu memang dibolehkan. Saya harap program tersebut dapat diproses secara matang sehingga capaian di akhir tahun nanti bisa mencapai bagaimana performa di realisasi 2019,” tukasnya. (er/sf)

BERITA TERKAIT
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...
Legislator Dukung Wacana Penghapusan Tantiem dan Perampingan Komisaris BUMN
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat perhatian serius dari berbagai...
Jangan Kejar Profit Saja, KAI Harus Jadikan Tanggung Jawab Publik Sebagai Prioritas
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak...