Ketua Komisi IV DPR RI Sudin saat membacakan kesimpulan RDP dengan Sekjen dan Dirjen Kementan, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7/2020). Foto : Andri/Man

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin meminta jajaran Kementerian Pertanian dalam merencanakan program kerja harus fokus pada peningkatan produksi pertanian. Ini penting agar anggaran yang telah disiapkan mampu mencapai target-target yang telah ditetapkan serta kebutuhan pangan domestik dapat dipenuhi.

“Komisi IV DPR RI meminta Kementan agar dalam merencanakan program dan kegiatan fokus pada peningkatan produksi guna pemenuhan kebutuhan pangan domestik yang didukung dengan pemanfaatan teknologi maju dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” kata Sudin saat membacakan kesimpulan RDP dengan Sekjen dan Dirjen Kementan, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Karena itu, Komisi IV DPR RI meminta seluruh Eselon I Kementan tidak terpaku terhadap pagu indikatif yang sudah disampaikan sebelumnya. “Namun fokus terhadap program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya, yaitu terkait produksi. Dengan demikian kebutuhan anggaran masing-masing Eselon I akan tergambarkan secara komprehensif," sambung politisi PDI-Perjuangan ini.

Sudin juga meminta Kementan dalam perencanaan program tahun 2021 untuk diawali dengan menentukan terlebih dahulu program utama, tujuan dan sasaran, serta volume yang dibutuhkan secara cermat dan seksama, sehingga diperoleh rancangan program dan kegiatan terpadu yang didukung dengan penganggaran yang tepat.

"Kami juga meminta Kementan agar dalam penetapan program, kegiatan, dan anggaran didasarkan kepada output dan sasaran yang menunjang program utama Eselon I teknis yang menangani produksi komoditas pertanian, dengan perimbangan anggaran di pusat dan daerah," tegas legislator dapil Lampung I itu.

Khusus untuk Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, juga diminta agar meningkatkan target output hasil penelitian, pendidikan, dan pelatihan pertanian, yang bisa langsung dirasakan oleh para petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian di lapangan. (hs/sf)