Pemerintah Perlu Tegas Terapkan “Social Distancing” pada Pelaku Ekonomi

16-03-2020 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati. Foto: Dok/sf

 

 

Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati meminta Pemerintah segera menyampaikan langkah-langkah konkret dalam menyikapi wabah virus Corona (Covid-19), yang dalam beberapa hari belakangan kasusnya terus meningkat. Ia menyayangkan sikap Pemerintah yang terkesan lambat dalam merespon keresahan masyarakat dan tidak terlalu jelas dalam memberikan arahan.

 

Menurut politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) tersebut dalam pernyataan tertulis kepada Parlementaria, Senin (16/3/2020), saat ini masyarakat membutuhkan kepastian apa yang harus dilakukan bukan hanya retorika dan seremoni. Anis sepakat diumumkannya pasien sembuh dari virus Corona, akan tetapi harus disertai dengan peringatan dari pemerintah bahwa masyarakat harus tetap waspada.

 

Tidak hanya itu, Anis juga menuntut ketegasan Pemerintah dalam memberlakukan social distancing, atau gerakan menghindar dari segala kegiatan sosial, sebagaimana diungkap Presiden Joko Widodo yang mengimbau untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah masing-masing. Menurutnya, imbauan itu tidak akan berjan ganpa adanya instruksi langsung, terutama bagi para pelaku dunia usaha.

 

“Sebagaimana sekolah yang diliburkan selama 14 hari, seyogyanya Pemerintah juga meminta dunia usaha untuk merumahkan karyawannya atau menginstruksikan pegawai untuk bekerja dari rumah, kecuali untuk tugas-tugas khusus yang mengharuskan mereka berada di luar seperti sopir angkutan, pedagang bahan pokok, dll. Itupun harus diberlakukan standar penjagaan dan disiplin yang ketat,” papar legislator dapil DKI Jakarta tersebut.

 

Adapun terkait kekhawatiran Pemerintah akan dampak dari dirumahkannya para pekerja untuk sementara waktu terhadap situasi ekonomi nasional, hal ini tidak dapat dielakkan. “Pasti akan ada dampak ekonomi secara nasional, akan tetapi keselamatan rakyat harus lebih diutamakan,” tegas Anis.

 

Anis kemudian menjelaskan bahwa pemerintah perlu memikirkan strategi yang kreatif dalam menjaga tingkat ekonomi nasional. “Kalaupun menurun, jangan sampai terjun bebas,” lanjutnya. Agar perekonomian dapat tetap berjalan dan tumbuh, Anis meminta Pemerintah fokus menguatkan daya beli masyarakat.

 

Dijelaskan Anis, konsumsi dalam negeri dapat menjadi kekuatan agar ekonomi Indonesia tetap stabil. “Pertumbuhan ekonomi kita, ditopang oleh 56 persen konsumsi dalam negeri. Bertumpulah pada kekuatan domestik. Bantu masyarakat untuk produktif walau dalam situasi terbatas. Dan perkuat daya beli masyarakat. Masyarakat harus dibantu,” pungkasnya sebagai penutup. (alw/sf)

BERITA TERKAIT
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...