Aktivitas Korporasi Harus Sejahterakan Masyarakat

22-02-2020 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema saat mengikuti Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI meninjau Sungai Pengabuan, Desa Kalagian, Jambi. Kamis (20/2/2020). Foto : Azka/Man

 

Pemerintah harus hadir untuk memastikan bahwa aktivitas korporasi tidak mencemari lingkungan sekitar dan juga tidak mengorbankan kesejahteraan mata pencarian masyarakat sekitar. Salah satu kasus yang mendapat sorotan Komisi IV DPR RI adalah adanya dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan PT. Lontar Papyrus, sebuah paprik pulp di Desa Kalagian, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.

 

“Dari laporan masyarakat, mereka sudah tidak mendapatkan mata pencaharian mereka yaitu mencari ikan dan udang di sungai tersebut. Selama kurang lebih 10 tahun terakhir ini untuk mendapatkan ikan dan udang saja sudah mustahil. Berarti ini kan ada indikasi pencemaran lingkungan. Ada perusakan ekosistem yang ada di sungai itu,” analisa Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema,” usai mengikuti Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI meninjau Sungai Pengabuan, Desa Kalagian, Jambi. Kamis (20/2/2020).

 

Politisi yang akrab disapa Ansy Lema mengimbau kepada dinas- terkait untuk mencari akar persoalannya. Ia juga akan melihat komitmen dan keberanian pihak-pihak terkait dalam mengurai permasalahan ini. “Sebenarnya benang merahnya sudah terlihat jelas, hanya tinggal kita lihat keberanian dari dinas terkait dalam menyelesaikan persoalan ini. Harus terbuka dan transparan, hingga kita semua tahu apa sebetulnya akar permasalahan yang menyebabkan pencemaran (sungai) ini,” dorong legislator dapil NTT II ini.

 

Ansy Lema juga meminta perusahaan untuk hanya memikirkan keuntungan semata, tetapi juga harus memikirkan keuntungan yang didapatkan masyarakat sekitar dari adanya perusahaan itu.  “Kalau ada potensi di sini, mengapa tidak dijadikan program CSR yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, sehingga kehadiran perusahaan itu tidak untuk menyingkirkan masyarakat, tetapi justru men-support dan memberdayakan masyarakat sekitar. Di sini kan ada potensi perikanan air tawar, seandainya perusahaan itu mengalokasikan sejumlah dana, melakukan pendampingan, akhirnya kan masyarakat akan merasa senang,” usulnya.

 

Politisi PDI-Perjuangan ini menambahkan, dengan adanya pencemaran Sungai Pengabuan ini, seharusnya bisa menjadi pintu masuk untuk melakukan pembenahan secara komprehensif. Ke depan, jika sungainya sudah bersih dan steril dari limbah, bisa diberdayakan untuk memperbaiki ekosistem sungai tersebut. “Jika sungainya sudah terbebas dari limbah pabrik, maka ini bisa disebar benih ikan dan udang, tentunya ini harus ada dukungan dari dinas terkait,” saran Ansy Lema. (azk/sf)

BERITA TERKAIT
RAPBN 2026 Alokasikan 164 Triliun untuk Ketahanan Pangan, Komisi IV Akan Kawal Ketat
21-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto menegaskan, pihaknya akan mengawal ketat alokasi anggaran ketahanan pangan...
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...