Harga Bawang Putih di Batam Stabil

22-02-2020 / KOMISI IV
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin saat memimpin Tim Kunspek Komisi IV DPR RI meninjau Pasar Induk Jodoh, Batam, Kepulauan Riau. Foto : Nadia/mr

 

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin peninjauan harga bawang putih di Pasar Induk Jodoh, Batam untuk memastikan tidak adanya gejolak harga. Bahkan harga bawang putih di Batam cenderung stabil, mengingat Batam merupakan daerah bebas barang masuk dari luar Batam tanpa melalui proses Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).

 

“Di media kan ada gejolak, ada bilang harga bawang putih segini, bawang merah segini, cabai segini. Sebagian besar bawang putih di sini (Batam) kan tidak melalui RIPH, beda dengan di luar kawasan Batam, misalnya di Jawa itu kan harus melewati RIPH yang ketat,” kata Sudin usai memimpin Tim Kunspek Komisi IV DPR RI meninjau Pasar Induk Jodoh, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (21/2/2020).

 

Sudin menyimpulkan dari peninjauan lapangan terkait harga bawang putih di Batam, tidak mengalami kenaikan alias stabil di harga eceran tertinggi (HET) yaitu sebesar Rp 32.000. “Iya harga pasar tadi yang kalau kita lihat secara kasat mata kan cukup stabil tidak ada kenaikan, karena HET bawang putih itu kan Rp 32.000, berarti sudah sesuai dengan HET,” paparnya.

 

Senada dengan Sudin, Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto menilai secara umum harga bawang putih di Batam relatif stabil. Ia berharap stabilnya harga bawang putih saat ini berlaku pula beberapa bulan mendatang (menjelang Puasa Ramadhan dan Lebaran), di mana saat itu kebutuhan masyarakat akan sembako semakin meningkat. Ia ingin pengawasan terus dilakukan guna mengendalikan harga dan mengamankan stok kebutuhan masyarakat.

 

“Kita kan gak tahu, apalagi menghadapi hari-hari bulan Ramadhan kemudian lebaran. Saya pikir memang pemerintah perlu melakukan pengawasan pencermatan untuk pengendalian harga dan stok, dan juga harus bisa mengatasi adanya faktor-faktor yang non ekonomi. Faktor non ekonomi ini adalah faktor psikologi terhadap hari-hari besar kemudian juga faktor adanya orang bermain di pasar itu,” ungkapnya.

 

Turut hadir dalam kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI ke Kepulauan Riau Mindo Sianipar, Ono Surono, Vita Ervina, I Made Urip (F-PDI Perjuangan), Salim Fakhry, Firman Soebagyo, Alien Mus (F-Gorkar), Darori Wonodipuro, Azikin Solthan (F-Gerindra), Fauzi H. Amro, Charles Meikyansyah (F-Nasdem), Edward Tannur (F-PKB), Andi Akmal Pasluddin, Slamet Aryadi (F-PKS). (ndy/es)

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...