Deputi Bidang Persidangan Sekretariat Jenderal  DPR RI Damayanti  dan Deputi Bidang Persidangan Sekretariat Jenderal DPD RI Sefti Ramsiaty. Foto : Kresno/mr

Deputi Bidang Persidangan Sekretariat Jenderal DPD RI Sefti Ramsiaty berharap, perempuan masa kini dapat terinspirasi oleh peran perempuan di masa lalu. Dalam hal ini, peran ganda seorang perempuan seperti mendidik anak dan mengurus rumah tangga, di sisi lain perempuan juga dapat berkarya dalam membangun bangsa Indonesia.

Demikian diungkapan Sefti usai menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari Ibu denga tema ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Maju’ di Lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR, DPD dan MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (23/12/2019). “Kalau kita lihat tema peringatan Hari Ibu kali ini, kita diminta untuk berkarya, berdaya dalam membangun Indonesia,” kata Sefti.

Di tengah persaingan global seperti saat ini, lanjut Sefti, peran perempuan harus lebih di dorong terutama dalam kesetaraan gender. Agar perempuan bisa mengisi di berbagai lini di Indonesia  baik itu instansi pemerintahan maupun swasta atau aktivitas lainnya. Oleh karena itu, pemangku kebijakan diharapkan mampu memberi porsi yang berimbang antara perempuan dan laki-laki.

“Khususnya perempuan-perempuan di lingkungan Setjen dan BK DPR, DPD dan MPR RI, kami harap bisa terus berkarya terutama dalam mendorong dan mendukung kerja-kerja lembaga tentunya. Karena sisi kita adalah sisi parlemen, jadi bagaimana kita menjadi supporting system mendorong agar aktivitas parlemen berjalan dengan baik. Khusus untuk perempuan seluruh Indonesia, kami berharap ini dijadikan momentum perempuan harus mulai berkarya, berdaya, sehingga dapat mengisi seluruh kisi-kisi pembangunan di seluruh lini di indonesia,” tutur Sefti.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Persidangan Setjen dan BK DPR RI Damayanti mengatakan, DPR RI sudah menunjukkan kalau perempuan harus mengisi pembangunan. Peran perempuan di DPR RI telah ditunjukkan dengan adanya Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI periode 2019-2024. Puan mampu membuktikan bahwa perempuan tidak hanya mengurus rumah tangga tetapi juga bisa mengurus tataran pemerintah di tingkat pusat.

“Karena apapun, ibu menjadi tulang punggung dari negaranya sendiri atau di rumah tangganya. Perempuan lah pembentuk karakter anak-anak. Ketika karakter anak sudah baik di keluarga, insyaAllah akan baik juga ketika dia terjun ke masyarakat. Satu lagi yang terpenting, anak bisa bersaing di kancah internasional seperti diharapkan presiden. Apapun itu, berbakti harus dimulai dari lingkungan yang paling kecil, itu adalah dharma baktinya (ibu) kepada negara dengan membentuk keluarga yang baik,” tutupnya. (ndy,mg/es)