PT Pupuk Indonesia Harus Jamin Ketersediaan Pupuk

20-12-2019 / KOMISI IV
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin saat memimpin tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke Maros, Provinsi Sulawesi Seatan. Foto : Ria/mr

 

Memasuki masa musim tanam  Ketua Komisi IV DPR RI Sudin meminta PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk konsisten menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani. "Kami dukung langkah-langkah yang sudah dilakukan. Ketersediaan pupuk bersubsidi memang harus dijaga bagaimana pun caranya," kata Sadin saat memimpin tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke Maros, Provinsi Sulawesi Seatan, Kamis (19/12/2019). 

 

Selain itu, menurut Sudin jika dalam pengawasan terjadi penyimpangan di lapangan maka pihak terkait diminta untuk segera melaporkan  pada Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida KP3. "Seluruh pihak diminta mampu bersinergi demi mendukung stabilitas di sektor pertanian," tegasnya.

 

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan memasuki masa musim tanam, pihaknya sudah menyiapkan stok nasional pupuk bersubsidi sebanyak 1,47 juta ton.Jumlah tersebut mencapai tiga kali lipat dari ketentuan dan dinilai mampu memenuhi kebutuhan selama dua bulan ke depan atau hingga Februari 2020.

 

Sepanjang 2019 Pupuk Indonesia tercatat telah menyalurkan sebanyak 8,13 juta ton pupuk bersubsidi. Penyaluran tersebut setara dengan 92 persen dari total alokasi pupuk bersubsidi pada 2019 yakni sebesar 8,8 juta ton.

 

Hingga 16 Desember 2019, stok nasional pupuk subsidi sampai dengan lini IV atau tingkat pengecer mencapai 1,47 juta ton yang terdiri dari pupuk jenis Urea 696.393 ton, NPK 405.265 ton, SP-36 178.112 ton, ZA 122.448 ton, dan Pupuk Organik 68.916 ton.

 

“Selain pupuk bersubsidi, untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan, kami juga menyediakan stok pupuk non subsidi sebanyak 226.345 ton yang tersebar hingga ke lini IV. Sehingga jelang musim tanam, ketersediaan pupuk bagi pertanian dapat terjaga," ungkapnya

 

Di Sulsel sendiri, PT Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 102.613 ton, serta pupuk non subsidi sebanyak 2.061 ton untuk memenuhi kebutuhan petani yang diprediksi akan memuncak jelang masa tanam.

 

Aas menyebut, sejauh ini penyaluran pupuk bersubsidi di Sulsel cukup lancar. Hingga 15 Desember 2019, penyaluran telah mencapai 554.600 ton atau setara 97 persen dari alokasi untuk Sulsel sebanyak 571.362 ton. "Ini sudah menjadi komitmen kami untuk menjaga ketersediaan pupuk di setiap daerah guna mengantisipasi tingginya kebutuhan petani," jelasnya. (rnm/es)

BERITA TERKAIT
RAPBN 2026 Alokasikan 164 Triliun untuk Ketahanan Pangan, Komisi IV Akan Kawal Ketat
21-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto menegaskan, pihaknya akan mengawal ketat alokasi anggaran ketahanan pangan...
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...