Hadapi Nataru, Pemerintah Diminta Persiapkan Infrastruktur

16-12-2019 / KOMISI V
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Nurhayati. Foto : Anne/mr

 

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Nurhayati meminta pemerintah mempersiapkan infrastruktur angkutan darat dengan baik dalam menghadapi arus Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru). Menurutnya animo masyarakat untuk menggunakan transportasi darat meningkat, seiring dengan tersambungnya Jalan Tol Trans Jawa dari Jakarta sampai Surabaya.

 

Untuk memastikan kesiapan angkutan darat di Jatim, Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI didampingi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Korlantas Polri dan sejumlah pihak meninjau ruas Tol Trans Jawa yang melintang dari Surabaya-Mojokerto-Kertosono, Jawa Timur, Jumat (13/12/2019).

 

“Dari peninjauan, kita melihat kondisi jalan sudah siap, rambu-rambu lalu lintas cukup baik, tetapi ada satu yang kita kritisi yaitu masih kurangnya penerangan di beberapa titik ruas tol, masih terlalu sedikit. Padahal, dengan adanya lampu jalan sangat membantu pengemudi terutama saat malam hari,” kata Nurhayati, usai peninjauan.

 

Selain penambahan JPU, politisi F-PPP ini juga mengimbau Kementerian PUPR untuk segera menyelesaikan perbaikan di titik ruas jalan yang akan diperkirakan akan padat saat liburan Nataru. Mengingat, beberapa ruas jalan masih dalam tahap perbaikan dan diperkirakan baru akan selesai menjelang hari H Natal dan Tahun Baru.

 

“Banyak yang due date-nya tanggal 20 Desember baru selesai, bahkan ada yang 30 Desember. Nah, kalau pengerjaannya belum selesai hingga memasuki tahap puncak arus mudik Nataru, sebaiknya disetop dulu agar tidak menimbulkan kemacetan baru,” papar Nurhayati. 

 

Legislator dapil Jawa Barat XI itu juga mengingatkan pihak terkait agar mengantisipasi lonjakan kendaraan di sejumlah Exit Tol agar tidak mengulang tragedi Brebes Exit (Brexit), Misalnya  arus lalin di jalur lintas selatan tepatnya Exit Gerbang Tol Probolinggo Timur (Leces).

 

Tol ini diperkirakan menjadi pintu keluar masuk terpadat di Jawa Timur karena letaknya strategis mengarah ke Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi. Banyaknya persimpangan jalan dan pasar tumpah yang berlokasi tak jauh dari exit tol ditengarai menjadi faktor penyebab penumpukan kendaraan.

 

Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan, Kapolres Probolinggo Eddwi Kurniyanto mengatakan akan melalukan sistem pembagian arus dan rekayasa lalu lintas di Exit Leces. Menurutnya, arus kendaraan dari Surabaya menuju Situbondo dan Banyuwangi harus keluar di pintu Tol Muneng. Selanjutnya, arus dari Surabaya menuju Jember dan Lumajang keluar di Pintu Tol Leces.

 

Sementara, arus dari Lumajang menuju Surabaya melalui tol Leces dan kendaraan dari arah Lumajang yang menuju ke Probolinggo  Probolinggo, Dringu, Kraksaan dan Situbondo yang masih mengikuti traffic light akan diluruskan untuk mengantisipasi antrian kendaraan bertambah panjang. (ann/sf)

BERITA TERKAIT
Jangan Usik Dana Desa sebagai Jaminan Koperasi Merah Putih
20-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan agar pemerintah tidak menjadikan dana desa sebagai beban dalam pembiayaan...
​Lasarus Pertanyakan Roadmap Koperasi Merah Putih, Ingatkan Peran Desa sebagai Subjek
19-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta- Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan perlunya pemerintah menyusun peta jalan (roadmap) yang jelas dalam pelaksanaan program...
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...