Penurunan Suku Bunga Acuan Dapat Selamatkan Sektor Riil

26-11-2019 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Ramson Siagian. Foto : Mentari/mr

 

Anggota Komisi XI DPR RI Ramson Siagian mendorong adanya kerja sama antara bank pelaksana skala nasional, seperti Bank Mandiri, dengan bank sentral (Bank Indonesia) untuk menurunkan suku bunga acuan sektor rill. Menurutnya, penurunan suku bunga dianggap penting guna menjaga perekonomian Indonesia di tengah tekanan sentimen ekonomi global.

 

“Kalau kita berkesimpulan meningkatkan penerimaan pajak untuk meningkatkan ekonomi, saya tidak sependapat, arena ini terbalik. Bagaimana ekonomi bertumbuh kalau pajak terus diperas, akhirnya pertumbuhan ekonomi 4 persen saja nanti. Ini harus didorong, misalnya likuiditas kita longgarkan dan suku bunga kita turunkan,” ungkap Ramson dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI dengan Direksi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2019).

 

Penurunan suku bunga pada sektor riil akan berdampak pada peningkatan kualitas produk dalam negeri yang akan semakin bisa bersaing pada pasar domestik dan regional. Saat ini, pasar domestik tengah dihadapi oleh perdagangan bebas, yang jika kalah bersaing industri lokal dapat terancam dan berimbas pasa lapangan kerja.

 

“Saya berharap bank-bank pelaksana dapat berkoordinasi dengan BI, tentunya juga bersma OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan pembuat kebijakan fiskal. Karena agak sulit kalau tidak ada suatu inovasi strategis untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen, padahal hal itu diperlukan juga guna memperluas lapangan kerja,” ungkap politisi F-Gerindra ini.

 

RDP yang membahas mengenai evaluasi kinerja 2019 dan rencana kerja 2020 Bank Mandiri itu, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan kredit sebesar 10-11 persen pada tahun mendatang. Tidak hanya itu, dana pihak ketiga tahun 2020 ditargetkan tumbuh 8-9 persen. Dari sisi laba bersih, 2020 ditargetkan akan meningkat 6-7 persen dari dan marjin bunga bersih (net interest margin) di kisaran 5,3-5,5 persen.

 

Setidaknya, terdapat empat strategi yang dijalankan diantaranya mendorong segmen kredit ritel, selain menyalurkan kredit ke core segment. Pihak Bank Mandiri juga akan berfokus pada perolehan dana murah untuk menjaga biaya dana atau cost to fund supaya lebih terkendali. Terakhir, pengendalian efisiensi sehingga mampu berkompetisi dengan baik dan menjaga produktivitas melalui pengembangan kapabilitas dan kapasitas pegawai, juga akan terus didorong. (alw/sf)

BERITA TERKAIT
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...