Komisi VI Dukung Pelibatan UMKM dalam Proyek KCJB

15-11-2019 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung. Foto: Ojie/od

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengharapkan pelibatan pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta masyarakat lokal dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Ia menegaskan bahwa butuh anggaran sekitar Rp 85 triliun dalam pengerjaan proyek strategis nasional KCJB, maka sudah sewajarnya jika menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.

 

"Kami berharap pengusaha UMKM dan masyarakat di lingkungan sekitar bisa dilibatkan dan memperoleh efek ekonomi dalam proyek kereta cepat ini," ujar Martin usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan perwakilan BUMN dan Direksi PT. Kereta Cepat Indonesia China (PT.KCIC), di kawasan perkebunan PTPN VIII Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/11/2019).

 

Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini mengatakan, bentuk pelibatan masyarakat bisa dengan menyerap tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan proyek dan juga pada saat operasional nanti diharapkan SDM lokal lebih diberdayakan. “Kita ingin PT. KCIC mengakomodir sumber daya manusia terbaik dari masyarakat sekitar lebih diutamakan, ini juga sebagai bentuk upaya peningkatan ekonomi daerah," tandas Martin.

 

Martin juga tak luput menyoroti kesiapan konektivitas kereta cepat setelah sampai di Stasiun Tegalluar ke titik-titik sekitaran Kota Bandung. “Jangan sampai masyarakat naik kereta cepat Jakarta-Bandung hanya 46 menit, tapi untuk sampai ke Kota Bandung masih butuh waktu lama lagi karena ketiadaan moda transportasi yang terkoneksi,” pesan Legislator Dapil Sumatera Utara II ini.

 

Menanggapi hal tersebut, Deputi BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno menjelaskan bahwa PT. KAI sudah merencanakan membangun jalur kereta api yang menghubungkan kereta cepat ke titik sekitar Kota Bandung. “Jalur konektivitas ini sudah kita rencanakan dengan memanfaatkan rel kereta yang sudah ada, hanya butuh membangun 3,5 km jalur baru yang akan dibangun untuk terkoneksi dengan Stasiun Tegalluar," terang Harry. (oji/sf)

BERITA TERKAIT
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...
Legislator Dukung Wacana Penghapusan Tantiem dan Perampingan Komisaris BUMN
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat perhatian serius dari berbagai...
Jangan Kejar Profit Saja, KAI Harus Jadikan Tanggung Jawab Publik Sebagai Prioritas
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak...
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...