Pelaku Usaha Mikro Butuh Pendampingan Hadapi Era Digitalisasi UMKM

08-11-2019 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto. Foto : Geraldi/mr

 

Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto menilai masih banyak pelaku usaha mikro yang belum siap menghadapi perkembangan industri di era digital seperti saat ini. Menurut Darmadi, pendampingan skill diperlukan agar pelaku usaha mampu memaksimalkan peluang di tengah digitalisasi dan diharapkan dapat bersaing di industri lokal maupun tingkat global.

 

"Untuk menuju digitalisasi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), kita harus memotret situasi ke bawah. Enggak perlu cerita yang di desa, pelaku usaha mikro di Jakarta aja masih banyak yang gagap teknologi, apalagi di daerah lain," papar Darmadi di sela-sela rapat Komisi VI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (07/11/2019). Hadir dalam Rapat tersebut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Wakil Menteri BUMN Budi Gunawan Sadikin.

 

Menurut politisi Fraksi PDI Perjuangan ini, sektor UMKM merupakan salah satu pilar perekonomian penting di Indonesia. Dari 60 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang 90 persen diantaranya adalah usaha mikro, hanya 5 persen yang sudah go digital, sisanya masih konvensional.

 

Menurut Darmadi, beberapa faktor yang menyebabkan UMKM Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan usaha, yakni akses pasar, permodalan dan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). "Karena itu, kita ingin masyarakat diberikan paket komplit, tidak bisa setengah jadi, bukan hanya KUR tetapi ada manajemen skill. Kalau kita ngomong tentang manajemen skill, berarti kita bicara tentang pendampingan. Sebetulnya, mereka juga butuh didampingi, tidak melulu dikasih modal," paparnya.

 

Untuk itu, pemerintah diharapkan mulai memberikan perhatian lebih terhadap UMKM nasional. Dengan harapan, digitalisasi UMKM tidak hanya menjangkau pelaku usaha menengah, tetapi juga pelaku usaha mikro.

 

Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki menyampaikan lima program strategis yang akan diimplementasikan ke depan, yakni pengembangan dan perluasan akses pasar salah satunya dengan Go Online. Kemudian, peningkatan daya saing dan kapasitas produk dan jasa UMKM, pembiayaan dan invetasi yang mudah, pengembangan kapasitas manajemen usaha, serta pengembangan kemudahan iklim usaha dan kesempatan berusaha. (ann/es)

BERITA TERKAIT
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...