Perang Terhadap Narkoba di Sumut Dinilai Belum Efektif

31-08-2019 / KOMISI III
Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu  Foto : Kresno/mr

 

 

Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu menilai perang terhadap narkoba di Provinsi Sumatera Utara belum efektif. Hal itu terbukti dalam pernyataan jajaran Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut bahwa masih ada 256 ribu warga Sumut yang terpapar oleh narkoba, mulai dari yang mencoba hingga kecanduan. Menurutnya penanganan terhadap jalur penyelundupan narkoba masih terbilang longgar.

 

“Perang terhadap narkoba yang selama ini digembar-gemborkan ternyata belum efektif. Pola koordinasi dan penanganan terhadap seluruh jalur-jalur yang rawan terhadap penyelundupan narkoba ternyata masih longgar,” ujar Masinton usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi III DPR RI dengan Kapolda Sumut, Kajati Sumut, Kanwil Kemenkumham Sumut, dan BNNP Sumut, di Mapolda Sumut, Medan, Sabtu (31/8/2019).

 

Manurut politisi PDI-Perjuangan ini, tingginya masyarakat yang terpapar narkoba ini harus menjadi perhatian serius para aparatur penegak hukum, baik BNN, Kepolisian, beserta institusi negara lainnya untuk melakukan upaya pencegahan. Termasuk di pintu masuk dari jalur-jalur tikus dan juga bandar-bandar narkoba yang masih beroperasi dari dalam lapas, serta masih adanya perlakuan istimewa terhadap bandar narkoba di dalam lapas.

 

Di sisi lain, legislator dapil DKI Jakarta II itu, selama ini memang selalu ada masalah klasik mengenai over capacity di lapas terkait masalah narkoba. Menurut Masinton hal itu tidak bisa dijadikan alasan. Melibatkan seluruh aspek baik dari TNI AU, AD dan AL menurutnya merupakan salah satu cara untuk mengurangi angka narkoba di Indonesia.

 

“Perang terhadap narkoba ini perlu dievaluasi kembali. Perlu ada koordinasi antar institusi penegak hukum yang sekarang, maupun pelibatan TNI baik itu AU, AD dan AL dalam aspek kita melawan narkoba. Dan kita mampu memerangi  dari mulai pencegahan narkoba masuk ke Indonesia dan melibatkan seluruh aspek kelembagaan dan dengan dukungan anggaran yang cukup,” ujar Masinton. (eno/sf)

BERITA TERKAIT
Aparat Diminta Tindak Tegas Pelaku TPPO Anak yang Dieksploitasi Jadi LC
20-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez merasa prihatin sekaligus geram menanggapi kasus eksploitasi seksual dan tindak...
Komisi III Minta KPK Perjelas Definisi OTT dalam Penindakan
20-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menekankan pentingnya kejelasan terminologi hukum yang digunakan Komisi Pemberantasan...
Martin Tumbelaka: KPK Harus Independen, Dorong Pencegahan dan Penindakan Korupsi
20-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI, Martin Tumbelaka menegaskan pentingnya menjaga independensi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekaligus mendorong...
Rano Alfath Dorong Penguatan Kejaksaan untuk Pemulihan Aset Negara
20-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Rano Alfath menuturkan perampasan aset hasil tindak pidana korupsi dan pencucian...