Konektivitas Transportasi Bandara NYIA Butuh Dukungan

07-08-2019 / KOMISI V
Anggota Komisi V DPR RI Muhidin Mohamad Said. Foto: Chasbi/rni

 

Anggota Komisi V DPR RI Muhidin Mohamad Said mengatakan bahwa problem yang harus diselesaikan pada Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yaitu konektivitas transportasi dari dan menuju bandara di Kulon Progo itu. Pasalnya, pembangunan bandara yang diperkirakan rampung pada 17 Juli 2020 mendatang itu membutuhkan dukungan dari semua pihak guna memperlancar transportasi darat menuju bandara itu. Apalagi, ia menilai bahwa sisi lokasi bandara tersebut sangat strategis.

 

“Sejak awal saya mengikuti perkembangan bandara ini, mulai dari nol sejak dipersiapkan bangunannya dengan harapan untuk mengganti Bandara Adi Sutjipto. Jadi memang bandara ini sangat strategis sekali dan bisa meng-cover daerah dan kabupaten-kabupaten di Jawa Tengah,” kata Muhidin di sela-sela mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (5/8/2019).

 

Legislator Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut optimis bandara ini akan siap beroperasi full 100 persen pada tahun 2020 mendatang. Hanya saja ada problem yang perlu dipikirkan dan diselesaikan bersama terkait dengan transportasi daratnya, seperti jalan tol dan akses kereta api. Jika bandara tersebut tidak ditunjang aksesnya, maka akan terjadi masalah bagi masyarakat yang akan menuju dan dari bandara.

 

“Artinya, pemerintah daerah dan pemerintah pusat harus memberikan support terkait pembebasan lahan dan anggaran untuk mempercepat konektivitas tol, yang dipersiapkan dari awal. Jadi karena PT. Angkasa Pura I sudah melakukan investasi yang begitu besar, harus ditunjang dengan transportasi yang cukup pula, seperti tol dan kereta api,” ungkapnya.

 

Muhidin menambahkan, jika dilihat dari sisi konstruksinya, bandara tersebut memiliki bangunan yang kuat sekali, bahkan disiapkan untuk bisa menahan gempa hingga 9 Skala Richter (SR). Ia menilai, pembangunan infrastruktur gedung yang sudah selesai sebelum tenggat waktunya, pun sudah baik. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Ia menegaskan, yang perlu difokuskan adalah konektivitas transportasi menuju dan dari bandara. 

 

“Untuk itu, seluruh stakeholder, masyarakat, Pemerintah DIY, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, supaya bersama-sama mewujudkan transportasi terpadu yang menghubungkan antara Yogyakarta dan daerah-daerah sekitarnya ke bandara, guna mendukung transportasi menuju bandara Yogyakarta yang baru,” tutup legislator dapil Sulawesi Tengah itu. (cas/sf)

BERITA TERKAIT
Jangan Usik Dana Desa sebagai Jaminan Koperasi Merah Putih
20-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan agar pemerintah tidak menjadikan dana desa sebagai beban dalam pembiayaan...
​Lasarus Pertanyakan Roadmap Koperasi Merah Putih, Ingatkan Peran Desa sebagai Subjek
19-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta- Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan perlunya pemerintah menyusun peta jalan (roadmap) yang jelas dalam pelaksanaan program...
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...