Pendidikan Merupakan Pilar Peradaban Bangsa

28-03-2019 / SEKRETARIAT JENDERAL
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar sekaligus Plt. Kepala Badan Keahlian DPR RI saat memberikan sambutan dalam Focus Group Discussion (FGD) RUU Guru di Universitas Negeri Padang (UNP). Foto: Jaka/rni

 

Pendidikan merupakan pilar peradaban bangsa, yang menjadi tolok ukur keberhasilan negara. Oleh karena itu, pendidikan dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat yang memampukan warga negara menjadi manusia yang berkualitas, mandiri dan sejahtera. Untuk itu, pengaturan guru dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Guru perlu diatur dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari semua stakeholder.

 

“Guru menurut saya merupakan variabel penting dalam dalam pendidikan sebagai sosok yang berilmu, sabar, santun dan patut diteladani,” kata Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar sekaligus Plt. Kepala Badan Keahlian DPR RI saat memberikan sambutan dalam Focus Group Discussion (FGD) RUU Guru di Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, Kamis (28/3/2019).

 

Kemudian, Indra menjelaskan, setiap pembuatan naskah akademik dan RUU, pihaknya selalu selalu menjemput bola untuk merangkum semua masukan dan aspirasi. Sehingga, RUU yang nantinya disahkan oleh dewan benar-benar komprehensif dan mempertimbangkan masukan penting oleh para tokoh, akademisi dan berbagai kalangan.

 

“Ini adalah upaya yang dilakukan Badan Keahlian DPR menjadikan RUU tentang Guru ini merangkum banyak kepentingan masyarakat. Saya berharap UU ini ke depan sudah final yang mewakili semua kalangan, sehingga tidak ada gugatan terkait pasal-pasal atau substansi,” pungkasnya.

 

Selain itu, Indra berharap, dalam sisa Masa Persidangan Anggota Dewan yang ada saat ini, BK DPR RI bisa segera mempercepat penyiapan RUU ini dan mengkomunikasikannya dengan Komisi terkait maupun pemerintah.

 

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UNP Prof. Ganefri mengatakan, terkait dengan RUU Guru, pihaknya melihat saat ini dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat, fungsi dan peran guru ke depan agak bergeser. Ke depan, guru akan lebih banyak berperan menanamkan nilai-nilai etika, moral, budaya dan empati.

 

Ia menambahkan, untuk mendidik calon guru diperlukan penanaman nilai-nilai luhur dan budaya bagi seorang guru. Oleh sebab itu, tidak semua orang bisa menjadi guru, harus mereka yang sejak awal ingin jadi guru. Karena setiap orang minat bakat dan karekter yang berbeda. “Untuk itu, hal ini perlu dimasukkan dalam draf RUU Guru, jadi dari sejak awal guru adalah ia yang menjadi sarjana pendidikan,” ungkapnya. (jk/sf)

BERITA TERKAIT
Pesan Sekjen di Upacara HUT ke-80 RI: ASN Parlemen Harus Gotong-Royong, Hapus Mentalitas Silo Antar-unit
17-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menegaskan, peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan (HUT) ke-80 Republik Indonesia...
Suprihartini: Media Sosial, Kanal Utama Bangun Persepsi Publik Jaga Citra DPR
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta – Dalam mendukung dan mewujudkannya komunikasi terintegrasi dengan satu narasi Sekretariat Jenderal DPR RI , Biro Pemberitaan Parlemen...
CPNS Setjen DPR RI Harus Jadi Agitator Informasi Publik Kinerja Dewan
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta –Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menilai peningkatan keterampilan digital para pegawai, khususnya CPNS, menjadi penting, sehingga...
“Satu Narasi, Multi-Kanal” Platform Komunikasi Politik DPR Sampaikan Kinerja ke Publik
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta - Sekretaris Jendral DPR RI, Indra Iskandar, mendorong pentingnya penerapan strategi “Satu Narasi, Multi Kanal” dalam komunikasi politik...