Capaian Produksi Perikanan di Boyolali Dinilai Bagus
Anggota Komisi IV DPR RI Ibnu Multazam bersama Tim Kunspek Komisi IV DPR RI dan Dirjen KKP serta jajaran Forum Pimpinan Daerah Boyolali Panen Ikan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Foto: Eko/rni
Komisi IV DPR RI menilai Kabupaten Boyolali memiliki potensi perikanan dengan komoditas unggulan berupa ikan lele, ikan mas, dan ikan nila, serta ikan air tawar jenis lainnya. Komisi IV DPR RI pun beranggapan produksi perikanan di Boyolali selalu bagus. Pemangku kebijakan di Boyolali dinilai sudah melakukan langkah-langkah sinergi dan harmonisasi di sektor perikanan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
“Hal ini tercermin dari pola capaian produksi air tawar yang selalu bagus dalam mensuplai kebutuhan masyarakat Boyolali maupun masyarakat Yogyakarta. Sehingga bermanfaat dalam kesejahteraan pembudidaya ikan,” papar Anggota Komisi IV DPR RI Ibnu Multazam saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Desa Cepokosawit, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (20/3/2019).
Boyolali juga telah mendapatkan berbagai penghargaan lomba, diantaranya Juara II Nasional Lomba Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Juara II Nasional Lomba cipta Menu Ikan Garut Lele, dan Juara I Masak Ikan Kudapan Tingkat Jawa Tengah. Oleh sebab itu, Tim Kunspek Komis IV DPR RI berkunjung ke Boyolali dalam rangka melihat keberhasilan para pembudidaya ikan.
Selain itu, Komisi IV DPR RI bersama pemerintah memberikan bantuan-bantuan seperti benih ikan, pakan ikan, kartu KUSUKA, dan bantuan pinjaman modal agar pembudidaya ikan dapat lebih sejahtera lagi sehingga Boyolali diharapkan dapat menjadi teladan dalam kualitas mutu produk perikanan air tawar yang berdaya saing tinggi di tingkat nasional.
Menurut Ibnu, Kunspek ini merupakan bagian dari kewajiban konstitusional dewan untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap program dan kebijakan pemerintah, dengan tujuan untuk mendengarkan penjelasan dan berdialog langsung dengan pembudidaya ikan nila dan ikan mas.
Selain itu, Tim Kunspek Komisi IV DPR RI juga menyerap aspirasi masyarakat dan stakeholder, terkait kendala dan hambatan kegiatan budi daya ikan air tawar selama ini, dan bagaimana usulan pengembanganya ke depan. (eko/sf)