BK DPR Beri Saran Tingkatkan PAD Kota Serang

11-02-2019 / SEKRETARIAT JENDERAL
Kepala Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Indra Pahlevi terima kunjungan konsultasi DPRD Kota Serang Foto : Oji/mr

 

Tidak semua daerah pemekaran berhasil memperoleh visi pemekaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan publik. Realitanya timbul berbagai persoalan seperti konflik aset daerah, batas wilayah, elit lokal, korupsi Dana Alokasi Umum (DAU) dan lain sebagainya. Sehingga hal ini berdampak pada penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pembangunan infratruktur yang lambat.

 

Saat menerima kunjungan konsultasi DPRD Kota Serang terkait pembangunan infrastruktur, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat, Kepala Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Indra Pahlevi dimintai solusi terkait upaya untuk meningkatkan PAD, dan memperoleh aset daerah yang belum diserahkan dari Kabupaten Serang, dan mempercepat pembangunan di Kota Serang yang merupakan daerah pemekaran.

 

“Serang sebetulnya bukan kota yang berbasis ekonomi, lebih kepada kota budaya. Semua daerah memiliki keistimewaan masing-masing. Dengan wilayah kotanya yang tidak besar, seharusnya bisa lebih fokus menjadi sebuah pusat pemerintahan yang baik dengan tidak mengabaikan kebutuhan pembangunan bagi masyarakatnya,” kata Indra di Gedung Setjen dan BK DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/2/2019).

 

Lanjut Indra, pembangunannya harus mengacu kepada urgensi kebutuhan warga kota. Sehingga sebuah pembangunan harus mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Kemudian aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah terkait pembiayaan sepertu penggunaan DAU.

 

Sementara untuk meningkatkan PAD banyak hal yang dapat dilakukan seperti mengembangkan sumber-sumber pembiayaan yang dapat dijual secara nasional, menggali potensi pariwisata yang ada, pemberdayaan masyarakat melalui koperasi atau Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Selain itu juga bisa kolaborasi dengan Kabupaten Serang.

 

“Situs-situs Kerajaan Banten itu kan ada di dua tempat, antara kota dan kabupaten dan itu bisa disatukan. Artinya diangkat ke tingkat provinsi, tetapi kota dan kabupatennya tetap memperoleh keuntungan ekonomis juga. Nah DPRD Kota Serang bisa menggagas itu menjadi sebuah ikonnya provinsi yang adanya di Kota Serang, dan Kota Serang itu memperoleh keuntungan,” saran Indra.

 

Terkait dengan sebagian aset yang belum diperoleh Kota Serang, Indra mengatakan perlu ada koordinasi antara pemerintah kota, kabupaten, dan perwakilan BPK untuk melakukan pemerataan dan pemetaan kembali oleh tim apprasial. Melalui penilaian aset pembagian aset akan lebih jelas, sehingga meminimalisir masalah dikemudian hari. Strategi peningkatan PAD juga dapat dilakukan dengan memaksimalkan potensi aset daerah yang ada saat ini. (apr/sf)

BERITA TERKAIT
Pesan Sekjen di Upacara HUT ke-80 RI: ASN Parlemen Harus Gotong-Royong, Hapus Mentalitas Silo Antar-unit
17-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menegaskan, peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan (HUT) ke-80 Republik Indonesia...
Suprihartini: Media Sosial, Kanal Utama Bangun Persepsi Publik Jaga Citra DPR
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta – Dalam mendukung dan mewujudkannya komunikasi terintegrasi dengan satu narasi Sekretariat Jenderal DPR RI , Biro Pemberitaan Parlemen...
CPNS Setjen DPR RI Harus Jadi Agitator Informasi Publik Kinerja Dewan
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta –Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menilai peningkatan keterampilan digital para pegawai, khususnya CPNS, menjadi penting, sehingga...
“Satu Narasi, Multi-Kanal” Platform Komunikasi Politik DPR Sampaikan Kinerja ke Publik
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta - Sekretaris Jendral DPR RI, Indra Iskandar, mendorong pentingnya penerapan strategi “Satu Narasi, Multi Kanal” dalam komunikasi politik...