Komisi IV Bangga Atas Capaian PT. Salmah Arowana Lestari

Tim Kunker Komisi IV DPR mengunjungi penangkaran ikan arwana PT Salmah Arowana Lestari di Pekanbaru. Foto: Hendra/jk
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengaku bangga atas capaian yang diperoleh PT. Salmah Arowana Lestari dalam melestarikan dan membudidayakan ikan arwana, sehingga mampu menggenjot perkonomian di Kota Pekanbaru. Dalam sebulan, hasil penjualan ikan arwana bisa mencapai Rp 1 miliar.
“Saya merasa bangga. PT. Salmah ini berdiri dari tahun 1987 dan terus eksis hingga bisa memberikan devisa negara. Ekspor ke sejumlah negara itu bisa 2000 ekor dengan nilai sampai Rp 1 miliar. Itu per bulan,” ujar Daniel Johan usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI meninjau lokasi penangkaran ikan arwana milik PT. Salmah Arowana Lestari di Pekanbaru, Provinsi Riau, Jumat (18/1/2019).
Daniel terus mendukung langkah PT. Salmah Arowana Lestari untuk meningkatkan produksi ikan arwana, karena ini bagian dari kekayaan sumber daya hayati dan patut dilestarikan. Ia juga apresiasi atas kebijakan PT. Salmah dalam merekrut pekerja yang mayoritas adalah pekerja lokal. Sehingga kekompakan ini membuahkan hasil dengan banyaknya jumlah ikan yang diekspor ke luar negeri.
“Keberhasilan budi daya ikan ini bisa diekspor. Sejauh ini yang dilakukan dalam konteks melibatkan masyarakat yakni memasok pakan. Ke depannya nanti kita mulai libatkan untuk membudidaya yang lain,” tutur legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Salah satu ciri khas ikan arwana yang dibudidayakan oleh PT. Salmah yakni Golden Banjar. Identitas ini penting untuk merawat komoditas yang sudah diekspor ke banyak negara ini. “Kita bersyukur PT. Salmah ambil bagian dalam melestarikan dan memperkenalkan kepada dunia. Ini bagian dari meningkatkan devisa bagi negara juga,” tutup Daniel.
Turut serta dalam Kunspek ini sejumlah Anggota Komisi IV DPR RI, diantaranya Hermanto, Effendy Sianipar, Asep Ahmad Moushul Affandy dan Muchtar Luthfi A Mutty. Sejumlah mitra kerja juga turut hadir, yakni Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Wiratno dan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau Suharyono, serta jajaran terkait. (hs/sf)