Legislator Apresiasi Penanganan Bencana oleh BPNB
Anggota Komisi VIII DPR RI Chairul Muna memberikan apresiasi atas kinerja Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) ungkapnta usai mengikuti RDP dengan BNPB.Foto :Jaka/rni
Anggota Komisi VIII DPR RI Chairul Muna memberikan apresiasi atas kinerja Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) dalam gerak cepat penanganan bencana yang akhir-akhir ini terjadi secara berturut-turut di sejumlah daerah di Indonesia. Mengingat Indonesia adalah negara dengan potensi bencana yang besar, maka diperlukan penguatan sadar bencana. Tak hanya dari segi aparat, kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana juga diperlukan.
“Kami apresiasi atas gerak cepat yang dilakukan BNPB. Kami juga apresiasi Presiden yang mana tentang kebencanaan ini, Presiden usul untuk diberikan pelajaran kebencanaan di sekolah yang ada,” ungkap Chairul saat rapat dengar pendapat dengan Kepala BNPB Willem Rampangilei beserta jajaran, di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (08/1/2019).
Namun, terkait intensitas pelajaran kebencanaan yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah, Chairul tidak sepakat dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagaimana diketahui, Mendikbud lebih sepakat pelajaran kebencanaan dimasukan sebagai pelajaran sisipan. Namun legislator Partai NasDem ini lebih sepakat pelajaran kebencanaan dimasukkan sebagai muatan lokal.
“Tapi yang kita lihat, saya tidak cocok dengan Mendikbud yang lebih berpandangan pelajaran kebencanaan sebagai sisipan saja. Kalau saya berpandangan, pendidikan kebencanaan dimasukkan sebagai muatan lokal. Karena bencana di masing-masing daerah berbeda. Di Riau, beda dengan yang terjadi di Jateng. Di Pandeglang juga beda dengan yang terjadi di Kalimantan,” ungkapnya.
Terlepas dari perdebatan tersebut, legislator dapil Jawa Tengah itu tetap memberikan apresiasi atas perhatian pemerintahan Presiden Joko Widodo atas tragedi bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini. Begitu juga dalam anggaran tahun 2019, dimana anggaran kebencanaan mengalami kenaikan sebesar Rp 15 triliun. (hs/sf)