Komisi I DPR Apresiasi Kualitas 'Peacekeeper' Indonesia
Tim Kunjungan Spesifik Komisi I berfoto bersama dengan Komandan Pasukan Siaga Operasi TNI beserta jajaran, di Auditorium Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Sentul, Jawa Barat.Foto :Nadya/rni
Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi menyatakan bahwa Indonesia Peace and Security Center (IPSC) TNI memilki fasilitas yang sangat bagus di dalamnya. Menurutnya hal ini membuat kemampuan yang dimiliki para personil melebihi rules of engagement sesuai mandat PBB, sehingga patut diperhitungkan.
“Dan itu yang membuat bahwa personil dari TNI ini diperhitungkan selalu siap untuk diterjunkan dibandingkan negara-negara lain,” katanya usai menghadiri pertemuan dengan Komandan Pasukan Siaga Operasi TNI beserta jajaran, di Auditorium Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Sentul, Jawa Barat, Selasa (11/12/2018).
Namun, Bobby menilai soal anggaran masih menjadi persoalan dinamika perubahan operasi yang dinamis. Padahal anggaran yang dimiliki sebenarnya cukup memadai. Dalam hal ini Bobby merasa perlu adanya suatu penganggaran yang sifatnya berkesinambungan.
“Perubahan dinamika operasi ini kan cepat dan sudah ditentukan operasinya. Ketika uangnya kita sudah siap ternyata operasinya tidak jadi, sehingga memang diperlukan suatu penganggaran yang kesinambungan, jadi ibaratnya dana itu harus memang standby saja,” ungkapnya.
Untuk itu Bobby berharap IPSC dapat tetap menjadi sarana utama dalam mempersiapkan personil Indonesia untuk bisa masuk ke kancah internasional, sesuai dengan upaya konstitusi yaitu turut serta dalam mewujudkan perdamaian dunia. “Dan intinya ya itulah wajah Indonesia, terus mengharumkan nama Indonesia dan juga kemampuan TNI kita disegani di dunia,” tambahnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi I DPR RI Asril Tanjung menyatakan bahwa apapun persoalan dan kendala yang dihadapi IPSC/PMPP, Komisi I DPR RI akan berupaya mungkin mendorongnya. Dirinya juga berharap ke depan agar kemampuan para pasukan Peacekeeper Indonesia semakin hari semakin meningkat secara kompetensi dan kapabilitasnya. “Dan manfaat untuk pasukan kita ini lebih bagus, pasukan kita punya pengalaman luar negeri, pasukan kita bisa bergaul dengan orang asing, dan kompetensi juga lebih meningkat,”katanya.
Untuk diketahui bahwa IPSC TNI tidak memberikan pelatihan dasar-dasar militer. Mereka hanya menerima prajurit dengan kemampuan dasar militer yang mumpuni. Lalu memberikan pelatihan mendalam tentang misi yang akan mereka hadapi di luar negeri. Diantaranya berupa core pre-deployment training materials (CPTM), core pre-deployment training (CPDT), materi teknis, materi pendukung dan materi aplikasi. (ndy/eps)