Komisi IX Kecewa Tak Hadirnya Pekerja Non Penerima Upah di Kepri

18-10-2018 / KOMISI IX
Ketua Tim Kunspek Komisi IX DPR RI ke Provinsi Kepri Saleh Partaonan Daulay (tengah). Foto: Azka/Man

 

Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi IX DPR RI ke Provinsi Kepulauan Riau Saleh Partaonan Daulay mengatakan, kunspek ini dimaksudkan untuk mengevaluasi berbagai hal terkait BPJS Ketenagakerjaan sekaligus untuk mendengarkan masalah, kendala dari program pengembangan dan perluasan kepesertaan.

 

Namun kata Saleh, dalam pertemuan kali ini ada kendala yaitu tidak hadirnya para pekerja bukan penerima upah seperti ojek online, buruh angkut di pasar, asosiasi pedagang kaki lima. Padahal sebenarnya Komisi IX DPR RI ingin mendengarkan langsung permasalahan dari para pekerja tersebut.

 

Hal itu dikatakannya saat memimpin pertemuan Panja BPJS Ketenagakerjaan Komisi IX DPR RI dengan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Isdianto, Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbar-Riau, Kadin Kepri serta perwakilan Dinas Tenaga Kerja kabupaten/kota se-Kepri di Batam, Kepri, Selasa (16/10/2018).

 

“Sebenarnya kita ingin menggali informasi langsung dari masyarakat khususnya para pekerja bukan penerima upah tersebut, tapi sangat disayangkan mereka tidak ada yang hadir. Apakah tidak diundang atau diundang tetapi tidak hadir, karena hal hal yang lebih spesifik yang akan kita gali dari Panja BPJS Ketenagakerjaan, ke depan ini harus menjadi evaluasi,” tegas Saleh.

 

Menurut Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu, sekarang industri yang ada di Batam ini sedang mengalami masa-masa fluktuatif, ada yang sedang naik dan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan meningkat, tetapi ada juga industri yang malah justru tutup.

 

“Industri-industri yang tutup atau berkurang pegawainya tentu kepesertaannya turun. Ini yang sedang kita lihat apa implikasinya, termasuk daya saing Batam ini, khususnya Kepri dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Itu juga yang harus kita evaluasi,” kata Saleh.

 

Lebih lanjut legislator PAN ini menginginkan Batam agar menjadi daerah industri yang bisa dijadikan sebagai tempat masyarakat mendapatkan pekerjaan seperti waktu lalu.

 

“Dulu Batam sangat terkenal dan banyak orang yang bekerja di sini, tapi sekarang kelihatannya pamornya sudah mulai berkurang. Ini akan kita jadikan evaluasi di internal Komisi IX, selain BPJS Ketenagakerjaan juga aspek penciptaan lapangan kerja,” pungkas legislator dapil Sumut ini. (azk/mp)

BERITA TERKAIT
Netty Aher: Akses Kesehatan Dasar Harus Jangkau Seluruh Lapisan
21-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher, turut menyampaikan duka cita mendalam atas...
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...