Komisi VIII Dorong Ditjen Pendis Tambah Alokasi Beasiswa Korban Bencana Sulteng

15-10-2018 / KOMISI VIII
Tim Kunker Komisi VIII DPR memberikan bantuan korban bencana di Sulteng. Foto: Eno/jk

 

 

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid meminta kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama untuk menambah alokasi beasiswa untuk para korban gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Hal ini dikatakannya dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR ke IAIN Palu, Sulteng, dimana kampus tersebut juga terkena dampak tsunami dan penjarahan.

 

“Ketika ada musibah ini, maka kita akan dorong Dirjen Pendidikan Islam untuk menambah alokasi beasiswa untuk Palu, kepada para korban gempa dan tsunami. Mereka tidak ada tempat indekost, tidak ada tempat tinggal, jauh dari orang tua. Itu bagian dari alokasi dana yang ada di Pendis yang angkanya harus ditambah untuk korban bencana di Palu, Sigi dan Donggala ini,” ujar Sodik di IAIN Palu, Sulawesi Tengah, baru-baru ini.

 

Legislator Partai Gerindra itu juga meminta langsung kepada para media untuk mengawasi jalannya program ini agar segera di laksanakan oleh pemerintah. Sementara itu Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sudah menyiapkan beasiswa sebesar Rp. 13 miliar untuk beasiswa 4000 mahasiswa korban gempa Lombok. Sedangkan untuk beasiswa mahasiswa korban bencana Sulteng, Kemenristekdikti masih melakukan pendataan, berapa mahasiswa dan dosen yang menjadi korban dalam bencana ini.

 

Dalam kunjungan tersebut, Tim Kunspek Komisi VIII DPR RI juga langsung disambut oleh Rektor IAIN Palu, Sagaf S. Petalonge. Rektor IAIN Palu juga menambahkan perlunya dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk rekonstruksi kampus dalam waktu yang cepat tidak mungkin dilakukan tapi membangun gedung yang baru peluangnya bisa lebih cepat.

 

“Biaya rekonstruksi kampus 1 yang begitu parah ini membutuhkan dana, sudah dilihat oleh Dirjen Pendis dan Komisi VIII DPR RI, dan tentu sudah bisa diambil kesimpulan. Orang tua dan mahasiswa selain trauma secara fisik dan psikologis, secara ekonomi juga mereka lumpuh karena rumahnya hancur dan mata pencarian mereka juga rusak, sehingga bantuan pemerintah saat ini menjadi penting sekali,” pungkas Rektor IAIN Palu. (eno/sf)

BERITA TERKAIT
Komisi VIII Serap Aspirasi Soal Layanan Haji bagi Lansia dan Disabilitas
21-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menegaskan pentingnya memperkuat aspek pelayanan bagi jemaah haji penyandang disabilitas...
RUU Penyelenggaraan Haji: Soroti Transisi Kelembagaan dan Usulan Kampung Haji
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi VIII DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam di Nusantara...
Revisi UU Haji Diharapkan Tingkatkan Kualitas Pelayanan Jemaah
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, menegaskan bahwa revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah...
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...