Masyarakat Seharusnya Bisa Investasi Pembangunan Perkeretaapian

15-10-2018 / KOMISI V
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo saat nenimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI, Surabaya, Jatim, Kamis (11/10/2018). Foto : Agung/Man

 

Komisi V DPR RI berharap masyarakat dapat ikut serta dalam investasi pembangunan sarana dan prasarana perkeretaapian, serta dapat menikmati keuntungan dari berkembangnya perkeretaapian Indonesia. Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menjelaskan, pembiayaan dan dana investasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan sarana dan prasarana perkeretaapian Indonesia sangat besar.

 

“Ini butuh pemikiran agar pendanaan-pendanaan itu bisa bukan hanya mengandalkan loan (hutang) investasi asing,” katanya usai nenimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dengan Dirjen Perkeretaapian Zulfikri di Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur, Surabaya, Jatim, Kamis (11/10/2018).

 

Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mencontohkan, nilai investasi untuk kereta cepat Jakarta-Surabaya menelan anggaran hampir Rp 300 triliun. Saat ini, dimana menurut penelitian ada lebih 10 juta orang kelas menengah atas baru, jika mereka mau menginvestasikan Rp 10 juta saja per orang, bisa terkumpul Rp 100 triliun.

 

“Kalau Rp 20 juta per orang, bisa terkumpul Rp 200 triliun, maka akan selesai pembiayaan kereta cepat Surabaya-Jakarta. atau MRT yang ada di Jakarta dengan dana investasi Rp 17 triliun. Saya kita warga Jakarta yang berjumlah 13 juta penduduk itu, dan Rp 10 jutanya saja investasi untuk MRT sudah terkumpul Rp 100 triliun,” tuturnya.

 

Untuk itu, imbuh legislator dapil Jawa Timur itu, maka dibutuhkan lembaga yang bisa mengatur ini. Ada skema public bond atau bank rakyat untuk infrastruktur kereta api. Ini perlu dibuat, agar ada partisipasi masyarakat aktif. Jadi penduduk Indonesia bisa berpartisipasi jadi nasabahnya. Terutama yang berpenghasilan di atas 10 juta per bulan.

 

“Mereka akan mensisihkan dana tabungannya Rp 1 juta per bulan untuk pembangunan kereta api, dan kalau untung dananya akan kembali ke mereka lagi. Sehingga yang menikmati hasil perkembangan pembangunan perkeretaapian adalah masyarakat Indonesia, bukan Jepang dan China karena investasinya dari Jepang dan China,” tegasnya sembari berharap perkeretaapian Indonesia lebih maju dengan progres yang lebih signifikan. (as/sf)

BERITA TERKAIT
Jangan Usik Dana Desa sebagai Jaminan Koperasi Merah Putih
20-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan agar pemerintah tidak menjadikan dana desa sebagai beban dalam pembiayaan...
​Lasarus Pertanyakan Roadmap Koperasi Merah Putih, Ingatkan Peran Desa sebagai Subjek
19-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta- Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan perlunya pemerintah menyusun peta jalan (roadmap) yang jelas dalam pelaksanaan program...
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...