Faktor Manusia Dinilai Dominasi Penyebab Karhutla

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang saat memberikan kata sambutan saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI Provinsi Sumatera Selatan, di Palembang.Foto :Jayadi/Rni
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang mengatakan, faktor manusia menjadi dominasi dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Banyak warga yang sengaja membakar lahannya, karena merupakan salah satu solusi tercepat untuk segera bercocok tanam. Walaupun faktor cuaca juga menjadi penyebab kebakaran, namun persentasenya kecil dibandingkan dengan faktor manusia.
Hal itu diungkapkan Marwan usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI mengunjungi Kantor Posko Karhutla, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan, di Palembang, Sabtu (15/9/2018). Kunspek ini guna berdiskusi terkait pencegahan bencana karhutla Kota Palembang.
“Setelah kita berdiskusi, ternyata kita tahu bahwa faktor ekonomi masyakarakat yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran yang ada di Kota Palembang ini. Mereka membakar untuk membuka lahan agar bisa bercocok tanam. Pemerintah harus hadir untuk mengadvokasi ekonomi masyarakat,” ujar Marwan, usai berdiskusi dengan jajaran BPBD Sumsel.
Politisi PKB itu berpendapat, pendekatan serta pembinaan ekonomi masyarakat dipandangnya sebagai salah satu cara yang paling efektif untuk menekan angka kebakaran lahan dibandingkan proses pemadaman yang dilakukan oleh Satuan Petugas (Satgas).
“Biaya yang dikeluarkan untuk sekali terbang ini tidaklah sedikit. Seharusnya biayanya bisa dialihkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Jadi nantinya kami akan melakukan pembicaraan lebih lanjut untuk menghitung biaya ekonominya,” kata politisi dapil Sumatera Utara itu.
Marwan berharap masalah ini dapat segera diatasi, agar kebakaran tidak terulang lagi. Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Sosial terkait program pendekatan ekonomi. Karena pada prinsipnya DPR RI juga ingin membantu perekonomian para petani dan juga mengedukasi masyarakat agar dapat merawat lahannya masing-masing. (jay/sf)