Pelepasan Pegawai Pensiun Akan Dijadikan Tradisi dan Akan Terus Ditingkatkan
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar saat pelepasan pegawai pensiun foto : Geraldi/mr
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengatakan, melepas pegawai pensiun dengan acara khusus secara seremonial ke depan akan dijadikan semacam tradisi, dan akan terus ditingkatkan. Hal itu sebagai penghormatan, karena mereka sudah cukup lama mengabdi sebagai pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal mapun Badan Keahlian DPR RI.
“Ini adalah cara kedinasan menghormati teman-teman yang memasuki purna tugas. Kita juga mengingatkan agar silaturahminya tetap terjaga. Meski perhatiannya kecil, tapi ini bagian kita memperhatikan dan menghormati pegawai yang pensiun,” ungkapnya dalam acara pelepasan lima pegawai Setjen dan BK DPR di Ruang Rapat Setjen, Gedung Setjen dan BK DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Kelima pegawai tersebut adalah Kabag Tata Usaha Tenaga Ahli dan Staf Administrasi Anggota Haryanti, Staf Pengatur Kesekretariatan Fraksi Bagian Keanggotaan Dan Kesekretariatan Fraksi, M. Soleh, Staf Pengadministrasi Rapat Bagian Sekretariat Komisi VII Amir, dan dua orang pengemudi di Bagian Kendaraan Wisnu Subroto dan Suprayogi.
Hadir dalam acara ini Deputi Persidangan Damayanti, Deputi Administrasi Mardian Umar, Kepala Biro Protokol Suratna, Kepala Biro Persidangan I Dimyati Sudja serta beberapa pejabat di lingkungan Setjen dan BK DPR RI, Pengurus Korpri, Koperasi dan Pengurus P3S.
Dalam kesempatan ini, Indra berpesan dan mendoakan tetap menjaga kesehatan dan mengisi hari-hari pensiunnnya dengan suatu hal yang berguna. Kalau sebelum pensiun selalu aktif dengan kegiatan kerja, setelah pensiun tiba-tiba berhenti kerjanya maka kegiatan spiritualnya diharapkan tetap terjaga.
Diingatkan pula, sebagai pensiunan bisa melakukan pengabdian di mana saja, bisa di masyarakat di lingkungan manapun. Intinya banyak ladang pengabdian di masyarakat yang terbuka luas.
Menurut Indra, memasuki masa pensiun adalah anugerah yang harus disyukuri karena telah melewati masa pengabdian puluhan tahun, rata-rata yang pensiun sekarang ini telah mengabdi diatas 30 tahun.
“Semoga bapak-ibu bisa lebih bersantai, lebih banyak waktu bersama keluarga serta bisa melakukan hobi yang selama ini tertunda. Dengan hobi yang dijalani bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar bahkan bisa menambah pendapatan,” harapnya.
Meski telah pensiun diharapkan tetap bisa menjalin sitarurahmi dengan wadah Persatuan Pegawai Pensiunan Setjen DPR (P3S). Dalam wadah ini, pegawain pensiunan masih bisa berkarya dan berkomunikasi dengan Setjen dan BK DPR RI.
Karena itu, kepada Pengurus P3S, Sekjen DPR RI berharap lima pegawai yang akan bergabung dalam wadah organisasi pensiunan itu akan memberikan kontribusi yang lebih baik lagi khususnya bagi Setjen dan BK DPR.
Sementara itu, Wakil Ketua P3S DPR RI Suwardjo memuji pernyataan M. Soleh salah satu pensiunan, bahwa selama pengabdiannya di DPR RI banyak suka dan duka. Namun dukanya tertutup oleh sukanya. Dukanya itu jangan dibawa-bawa keluar.
P3S yang dirintis oleh Sekjen DPR Sumaryono di era DPRGR lalu, tujuannya adalah bagaimana memelihara ikatan batin dan mempererat kekeluargaan dan persaudaraan antara pensiun dengan pegawai yang masih aktif. Masih ada saluran untuk menyampaikan aspirasi, pandangan melalui silaturahmi dan pengabdian setelah pensiun di masyarakat juga sangat penting.
Dibanding era sebelumnya, acara pelepasan pegawai pensiunan dinilai makin lama main baik. “P3S sangat berterima kasih, apalagi acara pelepasan ini ke depannya akan tetap dipertahankan, bahkan bisa ditingkatkan. Ini adalah wujud kepedulian dan perhatian Setjen dan BK DPR kepada para pensiunan sehingga silaturahmi bisa tetap terjaga,” pungkas Suwardjo. (mp/sf)