Koperasi Industri Bisa Jadi Lokomotif Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Koperasi Industri dewasa ini bisa dijadikan salah satu acuan sebagai penggerak ekonomi kerakyatan. Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi VI DPR RI Daniel Lumban Tobing yang memandang sektor industri bisa menjadi kekuatan yang bisa mempercepat tumbuh dan berkembangnya perekonomian, dengan menghimpun dan melibatan masyarakat lapisan bawah dan menengah.
“Di dapil saya, Bekasi, memang daerah yang sangat padat. Masyarakatnya sudah biasa men-support industri yang ada di sekitar. Mereka itu punya skill, tetapi kembali lagi permodalan dan mesinnya itu tidak ada. Saya berkali-kali menyarankan mereka untuk membentuk koperasi,” ujar Daniel dalam Rapat Kerja dengan Kementerian Koperasi dan UKM di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/6/2018).
Beberapa support yang diberikan masyarakat kepada pemilik merk industri diantaranya pembuatan velg mobil, baut-baut yang kesemuanya dikerjakan oleh Industri Kecil Menengah (IKM) setempat. Sebenarnya kawasan industri itu merupakan motor penggerak pertama ekonomi di negara ini, untuk ekspornya yang terbesar itu berasal dari Bekasi dan Karawang.
“Seringkali masyarakat cuma jadi penonton. Pengusaha yang ada di kawasan industri sebenarnya ingin menolong, tetapi kendalanya masyarakat tidak memiliki badan hukum. Sehingga pengusaha kawasan industri merasa ragu bila pekerjaan dilimpahkan kepada mereka,” terang politisi PDI Perjuangan ini.
Menurut Daniel jika dikelola dengan baik, potensi masyarakat seperti ini sangat luar biasa. Daniel menyarankan agar Kemenkop dan UKM bisa duduk satu meja dengan Kementerian Perindustrian untuk melakukan terobosan dengan membentuk koperasi industri.
“Akan sedikit asing ditelinga kita dengan kata-kata koperasi industrI, karena selama ini koperasi identik dengan simpan pinjam. Untuk itu, masyarakat dapil saya siap menjadi percontohan dengan ditegakkannya koperasi industri,” pungkas politisi dapil Jawa Barat itu. (es/sf)