Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar foto : Andri/mr

Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar bersama seluruh pejabat dan karyawan di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI menggelar buka puasa bersama, sekaligus ajang untuk bersilahturahmi di Ruang Pustakaloka, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Dalam pidato pembukaan acara Sekjen DPR menyinggung sinergitas dari semua unit kerja di Setjen dan BK DPR RI yang harus terus dilakukan demi kemajuan bersama. “Sinergitas kita membawa perahu yang sama dengan bekerja memperkuat setiap energi dan elemen untuk mempercepat akselerasi perahu ini. Bersama punya cita-cita dan visi untuk sesuatu yang lebih baik,” ungkap Indra.

Indra mengungkapkan semangat dan keyakinannya pada lembaga ini. “Saya kira luar biasa teman-teman di Setjen dan BK DPR ini, etos kerja dan kerja samanya saya kagumi, sehingga beban kerja yang tinggi itu semua bisa dilaksanakan dengan baik. Saya sangat  apresiasi dengan kinerja teman-teman di lingkungan Kesekjenan dan Badan Keahlian,” kata Indra, usai buka bersama dan dan sholat maghrib berjamaah.

Dirinya berharap, dengan dilaksanakannya acara buka puasa bersama ini, dapat menjalin silaturahmi untuk menguatkan persaudaraan sesama karyawan dan keluarga besar DPR RI dan dapat mengambil pelajaran dari ceramah hikmah puasa yang disampaikan oleh Ustadz Aswan Fikri, yang disampaikan sesaat sebelum buka puasa.

Ustadz muda ini memberikan gambaran bahwa lembaga Setjen dan BK DPR RI ini adalah institusi yang istimewa. “Lembaga ini kan sebuah keluarga yang bertanggung jawab atas suatu institusi yang di dalamnya terdapat amanat bangsa. Terdiri dari orang di belakang layar yang berperan penting atas suksesnya apapun yang dihasilkan di dalam gedung yang mulia ini,” ujar Aswan.

Lebih lanjut dalam ceramah bertema hikmah buka puasa itu, Aswan berharap bulan Ramadan sebagai pengendali diri untuk lebih amanah, berkualitas, berinovasi, dan bertanggung jawab. Selain itu, disiplin yang tinggi agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi, sehingga lebih siap dalam menghadapi tantangan masa depan. Termasuk di dalamnya perkembangan teknologi dunia daring yang seperti dua sisi mata pedang, dibutuhkan dan memberi kemanfaatan, tapi juga dapat memberi kemudaratan.

“Memang saat ini tantangan teknologi sosial media itu susah dibendung kembali, maka yang harus dilakukan pertama adalah menjaga lisan yang tidak hanya di mulut, tapi ada di hati. Karena sekarang zaman teknologi layar sentuh, yang memerintahkan pergerakan touchscreen ini kan jemari dari hati menjadi lisan, dia yang memerintah,” ujar Aswan.

Menanggapi topik ini, Sekjen DPR RI mengungkapkan bahwa internet atau dunia daring beserta teknologi sosial medianya memang tidak bisa lepas dalam pelaksanaan tugas. “Saya kira pesan dari Bapak Ketua DPR cukup jelas, bahwa teknologi itu harus dijadikan salah satu alat untuk mempercepat kinerja kita memasuki era evolusi industri 4.0, bahwa teknologi digital dan media sosial ini harus dijadikan cara untuk terus membangun kinerja dan mensosialisasikan semua informasi apa yang dikerjakan di sini kepada masyarakat luas,” pungkas Indra. (ran/sf)