Protokol DPR Diminta Beri Pelayanan Prima dan Tingkatkan Kapasitas Keilmuan
Deputi Administrasi Mardian Umar menghimbau kepada seluruh petugas protokol DPR RI untuk senantiasa memberikan pelayanan yang prima dengan terus meningkatkan kapasitas keilmuan dan etiket keprotokolannya.
"Yang paling penting adalah memberikan pelayanan prima kepada dewan, kemudian mau menambah ilmu pengetahuan mereka sebagai tenaga protokol. Karena protokol itu kan dinamis kadang-kadang kita melayani tamu negara dari Timur Tengah, dan berbagai negara lainnya. Itukan dinamikanya beda, tambah lagi wawasannya, dan ilmunya agar mereka bisa dengan mudah dalam melayani tamu-tamu," ungkapnya usai membuka Bimbingan Tekhnis Peningkatan Kapasitas Keprotokolan dengan tema ‘Etiket dan Keprotokolan Dalam Rangka Menunjang Kegiatan Dewan’, Senin (14/5/2018).
Lebih lanjut, Mardian menegaskan bahwa peningkatan kapasitas keilmuan dan etiket diperlukan karena karakateristik tamu dan pejabat yang dilayani berbeda-beda. "Begitu juga dengan anggota dewan. Dewan dengan 565 Anggota itu dia punya karakter yang berbeda-beda. Tapi semuanya harus dilayani. Yang paling penting anggota dewan ini statusnya secara UU Keprotokolan ini jelas, harus diberikan pelayanan yang sebaik-baiknya," paparnya.
Dalam acara yang menghadirkan narasumber Protokol Sekretariat Kepresidenan RI Fathurrohman tersebut, Mardian mengungkapkan bahwa kekurangan yang dimiliki oleh Protokol DPR RI adalah masih minimnya jumlah Sumber Daya Manusia yang ada saat ini.
Diketahui saat ini Protokol Bandara Soetta berjumlah 22 orang, Protokol Bandara Halim berjumlah 10 orang, sementara Protokol Sekretariat Komisi berjumlah 14 orang. Dengan jumlah yang ada saat ini, masing 4 orang protokol bandara bekerja selama 8 jam dengan 3 shift.
Hal ini yang menjadi sorotan Deputi Administrasi Mardian Umar. Menurutnya, jika saja di saat reses berlangsung dikerahkan 8 petugas protokol sekaligus maka, akan meminimalisir kekurangan yang ada. “Kalau berbarengan ada reses misalnya cuma 4 kalau di full-in 8 lah yang datang mungkin sekali jalan 50 ya luar biasalah, dan itu hal yang harus kita jawab, dengan keterbatasan anggaran dan SDM ya pelan-pelan lah kita benahi," ujarnya.
Di lain sisi, Mardian juga mengapresiasi dan mengaku bangga atas kinerja Protokol DPR RI. Selain memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada anggota dewan, dirinya meminta Petugas Protokol harus memahami psikologis dan kebiasaan dari anggota dewan yang sedang dilayani. (ndy/sc)