Budi Daya Koral Harus Miliki Manfaat Ekonomi

16-04-2018 / KOMISI IV

 

 

 

Budi daya koral dan ikan hias merupakan sumber daya perikanan yang potensinya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, potensi itu dapat dioptimalkan untuk pemanfaatan ekonomi, namun harus dikendalikan melalui konservasi, agar kelestariannya dapat dipertahankan.

 

Demikian diungkapkan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Viva Yoga Mauladi saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI mengunjungi budi daya koral di PT. Dinar Darum Lestari, Bali, Sabtu (13/4/2018). Viva menambahkan, fokus kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ini dalam rangka untuk meninjau budi daya koral dan ikan hias.

 

“Kekayaan terumbu karang, koral, karang hias kita sangat luar biasa dan terbesar di seluruh dunia. Jadi anugrah dari Tuhan yang Maha Kuasa ini harus dimanfaatkan secara ekonomi dan juga dikonservasi agar bisa tetap lestari,” kata politisi Partai Amanat Nasional itu.

 

Viva menilai, sisi pemanfaatan ekonomi masih belum maksimal karena masih banyak spesies yang belum di eksplorasi. Diketahui, dari 569 spesies yang ada, baru sekitar 81 spesies yang diperdagangkan atau diekspor.

 

“Kekayaan yang sedemikian bagus harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kami juga mengingatkan bahwa fungsi konservasi juga harus dimaksimalkan, agar jangan sampai ini dibilang punah. Banyak sekali kerusakan terumbu karang, tetapi setelah diamati kerusakan lebih banyak karena pengeboman, potasium dan karena sampah,” imbuh politisi dapil Jawa Timur itu.

 

Sementara itu, perwakilan Asosiasi Koral, Kerang dan Ikan Hias Indonesia (AKKII) mengungkapkan, anggotanya yang merupakan pelaku usaha budi daya koral dan ikan hias sudah bekerja sesuai dengan prosedur, karena selalu dimonitor langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

 

“Kuota yang diberikan KLHK bagi pengusaha coral untuk melakukan budi daya minimal 10 persen dari kuota yang diberikan pemerintah dan harus dijalankan untuk melakukan budi daya, agar devisa sekitar Rp200 miliar per tahun bisa ditingkatkan,” pungkasnya. (afr/sf)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...