Asian Games 2018 Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat Sumsel

19-02-2018 / KOMISI XI

 

 

 

Komisi XI DPR RI berharap dengan adanya penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, dapat turut meningkatkan daya beli dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Ahmad Hafisz Thohir mengatakan, dengan sektor riil tetap berjalan, jangan sampai rakyat Sumsel tidak bisa mendapatkan manfaat dari penyelenggaraan Asian Games ini.

 

“Kami sudah dapat melihat ada peluang ke arah sana. Karena nilai petani turun, kemudian industri-industri juga tidak berkembang, kemudian juga sektor riil belum berjalan dengan baik. Meskipun di Palembang cukup menggembirakan, namun bagaimana dengan 16 Kabupaten Kota yang lain,” kata Hafisz saat pertemuan dengan Kepala BPK Provinsi Sumsel Maman Abdurrahman beserta jajarannya, di Kantor BPK Sumsel, Kamis (15/2/2018).

 

Politisi F-PAN itu memberikan catatan, pembangunan venue Asian Games di Palembang yang dilaksanakan oleh pelaku kontraktor yang banyak tercatat di Jakarta, sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat tidak terlalu angkat secara signifikan.

 

Di sisi lain, Hafisz berharap pembangunan venue Asian Games dapat diaudit oleh BPK. Mengingat kewenangan BPK Provinsi Sumsel hanya bisa mengaudit dana APBD. Audit terhadap penyelenggaran pembangunan venue Asian Games tersebut, tidak dapat dilakukan jika tidak ada arahan dari Auditorat Utama Keuangan Negara (AKN).

 

“Kami berharap nantinya akan ada pertemuan dengan BPK Pusat di Jakarta terkait dengan AKN di persoalan Asian Games 2018 tersebut. Kami akan bertemu dengan mereka, untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut mengenai itu,” imbuh politisi asal dapil Sumsel itu.

 

Sementara itu, Kepala BPK Sumsel Maman Abdurrahman menjelaskan alasan mengapa BPK Provinsi Sumatera Selatan tidak dapat melakukan audit terhadap pembiayaan pembangunan Venue Asean Games 2018. Menurutnya, hal itu dikarenakan pembiayaan pembangunan infrastruktur Venue Asian Games itu dibiayai oleh APBN.

 

“Dalam hal ini Pemerintah Pusat, melalui Kementerian PUPR dan Kemenpora, hal itu akan diaudit oleh Anggota IV dan Anggota III BPK RI. Ke depan, kami akan bersinergi lagi. Yang pasti kewenangan kami mengaudit yang dari APBD, dan sedang dilakukan audit sekarang,” tutupnya. (ndy/sf)

BERITA TERKAIT
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...