Lahan Asam Hambat Program Cetak Sawah di Papua Barat

15-02-2018 / KOMISI IV
Tim Kunspek Komisi IV DPR  berdialog dengan petani setempat di Manokwari. Foto: Husen/jk

 

 

 

Lahan yang terlalu asam selama ini telah menghambat program cetak sawah di Provinsi Papua Barat. Produktivitas padi pun tidak maksimal. Kondisi ini dikeluhkan para petani setempat termasuk irigasinya yang juga tak maksimal mengairi sawah-sawah.

 

Ini terjadi di Distrik Masni, Desa Boysubur, Kabupaten Manokwari. Delegasi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV Michael Watimena mendengar langsung keluhan para petani setempat, Kamis (15/2/2018). Watimena menyerukan agar Dinas Pertanian Manokwari membantu mendistribusikan kapur untuk menurunkan kadar asam tanah di lahan persawahan yang dijadikan program cetak sawah.

 

Pada kesempatan yang sama, Watimena juga mempertanyakan mengapa irigasi dari Bendung Warior tidak sampai ke lahan cetak sawah di Desa Boysubur. Dijelaskan otoritas pertanian Manokwari, ternyata saluran primer irigasinya sedang dalam perbaikan. Di sisi areal cetak sawah memang ada drainase yang mengalir. Namun, itu tidak ditujukan untuk mengairi areal catak sawah.

 

Pembukaan areal catak sawah baru di Manokwari dibantu Dandim setempat. Sosialisasi dan distribusi kebutuhan perlengkapan petanian juga dilakukan Dandim.  Dalam program cetak sawah ini, petani lokal ikut diperkenalkan pada pertanian padi. Sebelumnya mereka hanya berkebun sagu. Otoritas dinas pertanian setempat juga mengungkapkan, petani lokal selalu berpindan lahan dengan menanam berbagai komoditas.

 

Dengan program cetak sawah ini, petani lokal diajak berkonsentrasi di sawah dengan komoditas padi. Dalam dialognya dengan para anggota Komisi IV, para petani lokal mengaku, pola bertani dengan berpindah lahan ternyata tidak menguntungkan. Sementata itu para transmigran dari Pulau Jawa yang tinggal di Manokwari bisa menularkan kesuksesannya dalam menggarap sawah. Petani transmigran lebih konsisten dalam bertani. (mh,mp)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...