Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) luar biasa di atas nasional, namun tingkat kemiskinan juga masih tinggi. Komisi XI DPR RI mendorong agar sektor-sektor perbankan dan sektor-sektor industri keuangan di Jateng ikut berkontribusi terhadap perekonomian nasional pada umumnya dan perekonomian Jateng  pada khususnya.

"Angka pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kemiskinan yang tidak paralel ini menjadi tantangan," kata Anggota Komisi XI Fathan di sela-sela pertemuan Tim Komisi XI dengan OBI, OJK, dan industri perbankan Jateng di Semarang, Selasa (12/12/2017) 

Tentunya, lanjut politisi PKB ini, DPR sebagai pengawas dan sebagai mitra kerja dunia perbankan akan mengawasi hal tersebut.

"Karena di sisi pemerintah, pemerintah sudah bekerja keras. Namun dari segi industri perbankan kita belum tahu seberapa efektif, kemudian apakah kredit BPD Jateng sudah menyentuh sampai bawah," paparnya

Oleh karena itu, menurut anggota dewan dapil Jateng ini, Komisi XI melakukan pertemuan dengan BI, OJK dan jajaran perbankan Jawa Tengah adalah  untuk mengetahui apa langkah-langkah dalam penguatan UKM, apa subsidi untuk rakyat kecil dan bagaimana kontribusi kepada pemberdayaan ekonomi yang lemah.

Tim Komisi XI DPR ke Jawa Tengah dipimpin Wakil Ketua Komisi XI M. Prakosa. Selain Fathan, anggota Tim Komisi XI antara lain Wakil Ketua Komisi XI Marwan Cik Asan dan anggota Komisi XI yaitu I.G.A Rai Wirajaya, Hendrawan Supratikno, Michael Jeno, Edison Betaubun, Muhammad Misbakhun, Muhammad Nur Purnamasidi, Willgo Zainar, Haerul Saleh, Syaiful Rasyid, Amin Santono, Tutik Kusuma Wardani, Ahmad Najib Qudratullah, Ecky Awal Mucharam, Junaidi Auly, Achmad Hatari, Donny Imam Priambodo dan Anarulita Muchtar. (sc,mp)