Komisi VII DPR Tinjau PLTGU Tambak Lorok

11-12-2017 / KOMISI VII

Wakil Ketua Komisi VII Herman Khaeron memimpin rapat dengan jajaran Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLGTU) Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (09/12). foto: Ria/Jay

 

 

 

Tim Kunjungan Spesifik Komisi VII DPR yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VII Herman Khaeron melakukan kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLGTU) Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (09/12)

 

Dijelaskan Herman, tujuan kunjungan ke PLGTU guna melaksanakan fungsi pengawasan terkait jaminan ketersedian pasokan gas bagi PLTGU Tambak Lorok, perkembangan pembangunan proyek pipanisasi Kalimantan Jawa dan Pengelolaan limbah yang dilakukan oleh PLTGU Tambak Lorok.

 

“Listrik ini kan hajat hidup orang banyak, jadi kita ingin memperoleh infomasi terkait jaminan ketersedian pasokan gas bagi PLTGU Tambak Lorok. Pasalnya, berdasarkan informasi yang kami peroleh bahwa kondisi lapangan Kepodang dalam kondisi kahar dan akan habis pada tahun 2018 atau lebih cepat dibandingkan proyeksi,” ungkapnya

 

Lebihlanjut politisi partai Demokrat itu mengatakan, pihaknya juga ingin mereview hasil kunjungan Panja Migas Komisi VII DPR RI pada tanggal 8-10 Oktober 2015 ke PLTU Tambak Lorok. Pertama, mengenai proyek pipanisasi Kalimantan Jawa pada saat ditenderkan tahun 2006 yang menjadi pemenang adalah Bakrie and Brothers, namun tidak kunjung dilaksanakan pembangunan hingga tahun 2014. Alasan tidak adanya pembangunan adalah tidak adanya alokasi gas.

 

“Sehingga Tim Panja Migas meminta perlu ditelusuri terkait dengan tidak adanya pasokan gas, namun tetap dilakukan pelelangan/tender terhadap proyek pipaniasi KALIJA,” jelasnya seraya mengatakan, untuk menindalanjuti persoalan ini, Tim kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR meminta BPH migas dan PT. PGN (Persero) untuk melengkapi data-data terkait dengan proyek pipanisasi KALIJA.

 

Mulai dari dokumen-dokumen tender proyek pipanisasi KALIJA, dokumen dan kontrak awal pembangunan proyek pipanisasi KALIJA yang dimenangkan oleh Bakrie and Brother dan mengalahkan PT. PGN. Kemudian dasar hukum pelaksanan pembangunan proyek pipanisasi dari Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok serta dokumen dan kontrak baru pembangunan proyek pipanisasi KALIJA 1 yang saat ini dikerjakan dengan membentuk adan usaha baru PT Kalimantan Jawa Gas (KJG).  

 

Hal ini perlu ditelusuri, pasalnya proyek penyaluran gas ke PLTGU Tambak Lorok merupakan proyek yang sangat strategis bagi kepentingan negara. Dengan memanfaatkan gas alam sebagai sumber energi pengganti BBM, maka Pemerintah Indonesia dapat memenuhi strategi pemanfaatan energi jangka panjang dan akan mengurangi subsidi terhadap produksi berbasis minyak secara signifikan serta mengurangi ketergantungan pada harga bahan bakar tinggi.

 

Turut serta dalam kunjjungan spesifik ini Ivan Doly Gultom (F-Golkar), Mukhtar Tompo (F-Hanura), Kurtubi (F-Nasdem), Katherine A. OenDoen (Gerindra) , Harry Poernomo (F-Geridra) dan K.H Nawafie Saleh (F-Golkar). (ria,mp)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...