PLTP Tulehu Diharapkan Jadi Sumber Energi Listrik di Maluku

31-10-2017 / KOMISI VII
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Herman Khaeron bersama Tim Kunjungan Kerja Komisi VII saat mengunjungi PLTP Tulehu di Maluku. Foto:Jayadi/Runi


Pengelolaan  energi listrik di Provinsi Maluku dinilai masih belum merata. Hal ini disebabkan minimnya insfrastruktur dan pengelolahan energi, sehingga masyarakat lokal belum dapat merasakan manfaat atas kekayaan alam yang dimiliki.
 

Oleh sebab itu, kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tulehu di Maluku diharapkan  dapat menjadi sumber energi listrik bagi Provinsi Maluku. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Herman Khaeron saat mengunjungi PLTP Tulehu di Maluku, Senin (27/10/2017).


"Maluku butuh 50 MW lagi untuk saat ini dan untuk tenaga listrik ke depan, ketersedian pembangkit listrik di Maluku ini masih di angka 60 MW. Jadi, harus terus dikembangkan pembangkit-pembangkit baru termasuk bagaimana mengeksploitasi sumber energi dari panas bumi hingga sampai di angka 100 MW,” paparnya.

 

Diketahui, PLTP Tulehu  merupakan proyek dari PT. PLN (Persero) berkapasitas 2x10 MW. Proyek ini terletak di Desa Suli dan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. PLTP Tulehu  menjadi PLTP pertama yang dibangun oleh PLN.  PLTP ini  ditargetkan beroperasi secara komersial COD (Commercial Operation Date) di tahun 2019. PLTP yang dibangun di lahan 1.920 ha tersebut akan memperkuat sistem kelistrikan di Pulau Ambon.

"Dari 1200 desa yang ada di Maluku, masih ada 400 desa yang belum teraliri aliran listrik, hal ini menjadi tugas dari PLN. Musti dipikirkan bagaimana agar dapat menerangi seluruh desa-desa yang ada di Indonesia utamanya di Maluku ini," tegas politisi Demokrat ini.

Kebutuhan masyarakat lokal akan listrik ke depannya, lanjut Herman, akan terpenuhi oleh PLTP ini kurang lebih 20 MW. "Tidak sampai di sini, tentu kalau kawasan ini berkembang dan kebutuhan listrik makin banyak maka berbagai pembangkit yang bersumber dari energi primer lainnya musti dikembangkan juga," pungkas Herman.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa Komisi VII memberikan apresiasi kepada PLTP Tulehu karena dikelola langsung oleh PLN. Ia berharap agar PLN terus mencari sumber energi lain yang basisnya energi yang lebih murah dan ramah lingkungan. "Bisa saja nanti ada energi matahari,  karena ini akan menjadi energi masa depan kita bersama," tutup Herman.

Dalam kunjungan tersebut, turut  hadir  anggota Komisi VII lainnya seperti Mercy Chriesty, Katherine A. Oendoen, Tjatur Sapto, Bara Hasibuan, dan Peggi Patricia Pattipi. (jay/sc)/iw.

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...