Bulog Kalbar Lebih Banyak Serap Beras dari Provinsi Jawa Barat

30-10-2017 / KOMISI IV
Tim Kunker Komisi IV DPR meninjau ketersediaan beras di Bulog Subdivre Kalimantan Barat. Foto: Ayu/jk

 

Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Nasyid Umar mengapresiasi langkah Bulog Divre Kalimantan Barat yang lebih memilih menyerap beras dari daerah lain. Mengingat harga jual petani lokal ke pasaran lebih tinggi dibanding harga beli yang ditawarkan Bulog.

 

"Saya mengapresiasi langkah Bulog Divre Kalbar ini yang lebih banyak menyerap beras atau gabah dari provinsi lain seperti Jawa Barat. Pasalnya, harga jual beras dari petani lokal (petani Kalbar) ke pasaran jauh lebih tinggi dibanding harga yang mampu dibeli Bulog. Jadi tentu akan lebih menguntungkan petani jika menjual ke pasaran dibanding ke Bulog," papar Nasyid.

 

Ditambahkan politisi fraksi Partai Demokrat ini, selama petani sejahtera maka hal tersebut tidak masalah. Karena Bulog pun bisa menyerap beras dari provinsi lain dengan harga yang sesuai dengan anggaran yang ditetapkan pemerintah. Dengan kata lain Bulog Divre Kalbar pun masih tetap memiliki cadangan beras dari daerah lain yang sewaktu-waktu bisa didistribusikan ketika musim kering atau paceklik.

 

Sementara itu Direktur Keuangan Bulog Iryanto Hutagaol menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan harga pembelian beras oleh Bulog dari petani sebesar 7300 rupiah per kilogramnya. Namun harga jual beras dari petani di Kalbar ke pasaran sebesar 8300-8400 per kilogramnya. Karena tidak sesuai dengan anggaran, maka pihaknya lebih memilih menyerap atau membeli beras dari provinsi lain dengan harga yang sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

 

"Untuk beras petani lokal (Kalbar) kami hanya mampu menyerap sekitar 800 ton, sisanya sebanyak 9000 ton lebih kami ambil dari Provinsi Jawa Barat dengan harga yang sesuai dengan ketentuan pemerintah, yakni 7300 rupiah per kilogramnya. Ditambah ongkos transportasi tetap masih lebih rendah dibanding kita beli beras dari petani lokal. Kami tidak masalah karena petani juga sudah cukup sejahtera dengan menjual ke pasaran yang harganya lebih tinggi," papar Iryanto. (ayu/sc)

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...