Merosotnya Prestasi di Sea Games Harus Jadi Peringatan Jelang AG XVIII

12-09-2017 / KOMISI X

Menghadapi pesta olah raga Asian Games tahun 2018 mendatang, evaluasi menyeluruh harus dilakukan. Khususnya melihat prestasi Indonesia di SEA Games di Malaysia,  harus dijadikan early warning sytem pada AG XVIII, sebab tingkat persaingan lebih berat menyangkut semua negara benua Asia.

 

Anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana menyatakan kepada pers Selasa (12/9), merosotnya prestasi di Sea Games harus menjadi pelajaran berharga. Terutama dari penyelenggaraan, kita sebagai negara besar di Asia tidak boleh mempermalukan diri sebagai tuan rumah.

 

“ Kasus bendera Indonesia terbalik oleh Malaysia jangan sampai terjadi. Wisma atlet siap, transportasi harus mendukung. Semua harus cermat dalam penyelenggaraan sebagai tuan rumah,” ungkap Dadang.

 

Sebagai tuang rumah, lanjut politisi Hanura itu, dua sukses harus bisa diraih yaitu sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi. Pada cabor yang diharapkan bisa meraih medali emas, harus disiapkan sejak sekarang dibawah kendali Menpora. Hal non teknis juga harus menjadi perhatian misalnya honor atlet jangan sampai terlambat, makannya tidak boleh sembarangan.

 

“ Sea Games memberikan hikmah kepada kita bahwa ada sesuatu yang harus diperbaiki, termasuk satlak prima, apalagi menjelang pesta olah raga se Asia,” ia menambahkan

 

Dadang selanjutnya mengatakan, pembinaan olah raga harus focus pada cabor unggulan dan pembinaan berjenjang dari tingkat daerah dengan pembinaan yang panjang. Bahkan sejak usia dini, lalu diperbanyak turnamen di daerah. Diharapkan 10 tahun ke depan Indonesia bisa akan menjadi juara umum lagi. Konsep pembinaan olah raga tidak bisa main cabut, masuk pelatnas diberi uang saku besar lalu ikut turnamen besar.

 

 “ Ada persoalan fundamental bukan masalah uang. Ini adalah persoalan pembinaan yang memang tidak serius pada cabor unggulan dan pembinaan berjenjang,” ujarnya dengan menambahkan, evaluasi harus dilakukan termasuk satlak prima. Pengurus atau orang di situ harus memiliki integritas yang baik dan konsep yang jelas, tidak hanya untuk Sea Games dan Asian Games tapi jangka panjang.

 

Apalagi lanjut Dadang, kita sudah miliki UU Olah Raga Nasional dimana mengamanatkan bahwa pembinaan olah raga dilakukan berjenjang sampai temukan atlet unggulan masuk pelatnas. Ia setuju jika dikembangkan lagi SD hingga SMA Olah Raga semacam sekolah sepak bola Ragunan, sehingga bisa mencetak prestasi di tingkat regional bahkan di tingkat internasional. (mp) foto: arief/hr.

BERITA TERKAIT
Furtasan: Perlu Redesain Sekolah Rakyat agar Lebih Tepat Sasaran
20-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo...
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...