Program PUPM Membuat Rantai Pasar Pangan Jadi Lebih Pendek

08-08-2017 / KOMISI IV

Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto menilai, program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) membuat rantai pasar pangan menjadi lebih pendek. Petani mendapat keuntungan sementara masyarakat konsumen mendapat harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar.

 

“PUPM merupakan program Pemerintah dalam upaya mengatasi gejolak harga pangan. Pasalnya, gejolak harga pangan merugikan petani sebagai produsen dan juga masyarakat yang menjadi konsumen”, katanya dalam rilis kepada Parlementaria, Selasa (8/8/2017).

 

Sebagaimana diketahui, Program PUPM dimulai tahun 2016 berupa pemberian dana kepada setiap gabungan kelompok tani (gapoktan) pelaksana program. Dari dana tersebut ada alokasi untuk membeli bahan kebutuhan pokok langsung dari petani/Bulog dan alokasi untuk operasional gapoktan.  Bahan kebutuhan pokok yang dibeli tersebut kemudian dijual langsung ke konsumen melalui Toko Tani Indonesia (TTI) yang bermitra dengan gapoktan.

 

Hermanto menjelaskan, khusus untuk di dapilnya, Sumatera Barat, PUPM pada tahun 2017 dilakukan dengan pemberian dana operasional kepada dua gapoktan di Padang, yaitu Gapoktan Harapan Bersama dan Gapoktan Inbis Sejahtera. Saat penyerahan itu, Hermanto bersama Kepala Dinas Pangan Kota Padang Zalbadri pun turut hadir.

 

“Program PUPM ini juga merupakan upaya menjaga stok pangan agar tidak terjadi kelangkaan. Kalau langka maka akan masuk produk impor. Kalau impor maka hutang negara akan meningkat. Jadi program PUPM merupakan salah satu upaya untuk mengurangi hutang negara”, analisa politisi F-PKS itu.

 

Selain itu, Hermanto juga meminta masyarakat agar tidak menggandrungi produk-produk  impor. Karena dengan impor akan menguras devisa dan berpotensi meningkatkan utang negara. Ironisnya, jikautang semakin besar, maka Indonesia akan didikte oleh negara pemberi utang. Dikte oleh asing tersebut akan memperlemah sendi-sendi kehidupan bernegara.

 

“Belilah produk-produk dalam negeri.  Sendi-sendi kehidupan bernegara akan kuat, sehingga kita tidak bisa didikte negara lain,” pesan politisi asal dapil Sumbar itu. (sf,mp) Foto: Kresno/jk

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...