Pemerintah Harus Serius Kembangkan Komoditas Hortikultura

03-08-2017 / KOMISI IV

Anggota Tim  Kunjungan Kerja Komisi IV  DPR RI ke Jawa Timur Ichsan Firdaus menyatakan sepakat dengan Presiden Jokowi terkait pengembangan sektor hortikultura. Menurutnya hal ini memiliki potensi yang luar biasa.

 

Hal ini disampaikannya saat  pertemuan tim dengan  petani pisang mas kirana di Desa Kandengan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Senin (31/7/2017).

 

Ia  berpendapat bahwa beberapa komoditi hortikultura yang sifatnya strategis ini harus serius dikembangkan  pemerintah. “Tadi kita mendengar bahwa ada beberapa komoditi hortikultura yang selalu impor setiap tahun seperti bawang putih. Bawang putih hampir 500.000 ton diimpor setiap tahunnya, sementara  bawang putih ini mempunyai potensi yang bisa dikembangkan di Indonesia, ini harus menjadi warning bagi pemerintah,” ujarnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Komisi IV mendorong pemerintah agar serius mengembangkan beberapa produk hortikultura yang memiliki dampak strategis bagi rakyat. Contohnya  bawang putih yang selalu tergantung kepada impor setiap tahunnya.

 

“Setidaknya dalam waktu 5 tahun kita bisa memotong hampir 50%-60% ketergantungan kita terhadap impor dan itu sudah bagus bagi Indonesia. Hal ini akan berdampak terhadap rakyat dan inflasi,” lanjut Ichsan.

 

Terkait dengan kendala yang dialami oleh petani, ternyata mereka mempunyai banyak hambatan pada ekspor. Diantaranya hambatan kualitas, kemasan dan pasar. Tidak sedikit produk mereka yang mengalami pengembalian produk (retur) karena barang yang mereka kirim kurang bisa bertahan dalam jangka waktu pengiriman tersebut.

 

“Disitulah peran pemerintah untuk bisa mengembangkan agar produk pisang yang dikembangkan tidak sia-sia, dan pemerintah juga bertugas untuk mengembangkan dan membuka pasar seluas-luasnya bagi petani yang ada di Lumajang ini,” ujar Ichsan.

 

Menurut penilaian Ichsan, Lumajang perlu memperhatikan sektor hilirnya dan bukan hanya proses produksi dan budidayanya saja. Bagaimana mencari pasarnya, mengembangkan kemasannya. “Kita lihat tadi mereka serius mensortir, memilah produk yang baik, yang bisa berorientasi ekspor. Disinilah pemerintah bisa mendorong agar petani punya kepastian pasar dan mereka bisa mengembangkan produknya,” lanjut Ichsan. (eno)/foto:kresno/iw.

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...