Generasi Muda Aceh Wajib Berjihad Perangi Narkoba

03-08-2017 / KOMISI III

Anggota Komisi Hukum, Keamanan dan HAM DPR RI Fraksi PKS asal Aceh mengapresiasi langkah Pengurus DPP Ikatan Keluarga Anti Narkoba ( IKAN) Aceh yang akan membentuk sayap kepemudaan yang bernama Barisan Muda (BM) IKAN. Organisasi yang rencananya dideklarasikan pada akhir Agustus tahun ini, diharapkan dapat merekrut dan mengajak generasi muda Aceh ikut membantu negara memerangi kejahatan narkoba.

 

"Generasi muda Aceh tidak boleh berpangku tangan melihat peredaran gelap narkoba yang sangat massif dan terstruktur di negeri ini. Dalam bahasa agama ini dinamakan jihad," ujar Nasir Djamil saat memberikan arahan dan motivasi di hadapan para calon pengurus BM IKAN tersebut, di Banda Aceh, Rabu (02/8/2017).

 

Dikatakan Nasir, saat ini narkoba telah merongrong negara. Ini juga menunjukkan bahwa narkoba di Indonesia bukan hanya sekedar bisnis, tapi juga telah menjadi ancaman bangsa dalam bentuk perang asimetris (proxy war-Red).

 

Karena itu peran generasi muda sangat diharapkan karena para mafia dan bandar narkoba  memang menyasar anak-anak muda. "Aceh juga disebut sudah menjadi daerah darurat narkoba. Karena itu generasi muda Aceh harus menjadi jihadis-jihadis yang terstruktur untuk berperang melawan mafia narkoba. Anak muda itu anti kemapanan. Karena itu jangan lakukan hal-hal yang tidak mendukung pemberantasan narkoba," ujar Nasir Djamil

 

Dalam pertemuan tersebut, ia  juga menyampaikan bahwa pemerintah diharapkan segera merevisi UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang dinilainya belum mampu mengantisipasi masih banyaknya beredar bebas jenis-jenis narkoba yang tidak diatur dalam undang-undang tersebut. "Dibandingkan Perppu Ormas, sebenarnya lebih penting dan mendesak mengeluarkan Perppu Narkotika", ujarnya

 

Nasir juga menyindir pemerintah yang terkesan tidak serius memerangi narkoba. Hal ini terlihat dari anggaran yang masih minim di badan narkotika, baik di pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Presiden bilang perang melawan narkoba. Tapi tidak diikuti dengan menambah personil, peralatan, anggaran dan sarana penunjang lainnya.

 

"Presiden Jokowi harus mencontoh Presiden Filipina Duterte dalam memerangi narkoba di negaranya. Kalau tidak ya nanti kita hanya perang-perangan saja," pungkasnya. (sc)/foto:iwan armanias/iw.

BERITA TERKAIT
Legislator Nilai Penegakan Hukum Meningkat, Dorong Transparansi & Perlindungan Masyarakat
15-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Bimantoro Wiyono, menilai penegakan hukum di tanah air telah menunjukkan perkembangan signifikan,...
Vonis Mati Kompol Satria dalam Kasus Narkoba Momentum Reformasi di Internal POLRI
14-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez menilai putusan vonis mati terhadap mantan Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Satria...
Anggota Komisi III: Jangan Hilangkan Kesakralan HUT RI karena Polemik Bendera One Piece
07-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, meminta semua pihak untuk mengedepankan paradigma konstruktif dalam menyikapi polemik pengibaran...
Libatkan Tim Ahli Independen dan Akuntabel dalam Audit Bukti Kasus Kematian Diplomat Muda
05-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez mendorong agar ada audit forensik digital terhadap seluruh bukti CCTV...