Lulusan Perguruan Tinggi Diminta Bersiap Hadapi Persaingan
Persaingan di era globalisasi dan era Masyarakat Ekonomi Asean, membutuhkan kesiapan yang benar-benar matang. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra meminta lulusan perguruan tinggi mempersiapkan diri menghadapi persaingan. Apalagi, dengan semakin meningkatnya jumlah sarjana lulusan perguruan tinggi, kompetensi juga harus dikembangkan.
“Lulusan perguruan tinggi harus bersiap diri menghadapi persaingan, gunakan ilmu dan ketrampilan yang ada untuk menjadi sarjana yang kompetitif dengan kerja keras mengasah keunggulan,” kata Sutan di sela-sela rapat kerja Komisi X DPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Politisi F-Gerindra itu melihat, lulusan perguruan tinggi di seluruh Indonesia bisa meningkat setiap tahunnya, dengan didukung sistem penjamin mutu pendidikan yang dijalankan, sehingga telah ada perbaikan kualitas dari lulusan. Namun justru ia menilai, kurangnya kepercayaan diri dari para sarjana baru ketika memasuki dunia kerja.
“Kurang percaya diri ini lebih disebabkan ketidaksiapan mental lulusan baru ketika akan bekerja. Sepertinya kurikulum kampus kita belum mendesain sikap mereka untuk bersiap diri secara mental untuk memasuki dunia kerja secara baik,” analisa Sutan.
Akibatnya, masih kata Sutan, lulusan perguruan tinggi seolah gamang ketika lulus sarjana, padahal sadar atau tidak, siap atau belum siap mereka telah memasuki pintu persaingan di era perdagangan bebas seperti MEA. Untuk itu SAH mengingatkan lulusan perguruan tinggi untuk menguasai kunci persaingan dunia saat ini.
“Bersiap menghadapi persaingan itu kuncinya ada tiga yaitu kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara baik, dan jaga akhlak dengan pemahaman agama yang baik, jalankan dengan tekun. Insya allah mereka akan dikenal orang sebagai sarjana yang unggul,” pesan politisi asal dapil Jambi itu.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2016 mencapai 7,02 juta orang atau 5,5 persen. Tingkat pengangguran lulusan universitas meningkat dari 5,34 persen menjadi 6,22 persen.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mencatat, saat ini ada 3.221 universitas di seluruh Indonesia. Selain itu, masih ada 1.020 perguran tinggi agama di seluruh provinsi. Saat ini setiap tahun rata-rata ada 750 ribu lulusan pendidikan tinggi baru dari berbagai tingkatan. (sf,mp), foto : arief/hr.