Dongkrak Perekonomian Masyarakat DIY Melalui Pariwisata

26-07-2017 / KOMISI X

Anggota Komisi X DPR RI My Esty Wijayanti melihat sektor pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi sangat besar. Oleh sebab itu, perkembangan pariwisata daerah yang dikenal dengan Kota Gudeg itu diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

 

Demikian ditegaskannya dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, baru-baru ini.

 

“Kita menyadari bahwa potensi pariwisata di Yogya sangat besar, khususnya di Gunung Kidul, semuanya bisa dikelola menjadi wisata alam. Sehingga, adanya potensi ini akan menjadi salah satu prioritas kita dalam rangka pengembangan ekonomi masyarakat,” katanya.

 

Apalagi, lanjut Esty, kesenjangan ekonomi di Yogyakarta masih cukup tinggi, bahkan lebih tinggi di atas rata-rata nasional. Badan Pusat Statistik mencatat pada 2016 lalu, gini rasio Yogya mencapai 0,425. Padahal rata-rata gini ratio nasional hanya 0,397. Ironisnya, Gunung Kidul bahkan sempat dinobatkan menjadi kabupaten termiskin di Yogya, padahal banyak potensi wisata yang bisa di eksplor di kabupaten ini.

 

Ia juga menyoroti beberapa titik tempat wisata yang murni dikembangkan oleh masyarakat, namun kerap kali terjadi gesekan satu sama lain. Untuk itu, ia mengimbau Pemerintah Daerah setempat membuat regulasi atau peraturan yang mengatur dengan jelas, pihak-pihak yang berhak mengelola atau bertanggung jawab terhadap destinasi wisata tersebut.

 

"Sehingga ada kepastian dan kejelasan, karena cukup  menganggu iklim pariwisata di wilayah tersebut,” ungkap politisi FPDI-Perjuangan itu.

 

Disamping itu, untuk meningkatkan mindset sadar wisata terhadap masyarakat, Esty meminta Pemda memberikan pelatihan keterampilan terhadap Sumber Daya Masyarakatnya, sehingga mereka bisa terlibat secara langsung dalam mengelola titik-titik destinasi wisata. Sebab tak dipungkiri, pengembangan titik wisata yang dikelola masyarakat lokal cukup berdampak pada perekonomian mereka.

 

“Kita juga tidak ingin wisatawan banyak yang datang, tapi kemudian melihat destinasi itu belum siap, masyarakatnya belum siap, ini akan menjadi kampanye tidak baik untuk wisatawan. Jadi memang tidak bisa kita lepaskan, masyarakatnya masih perlu kita berikan pemahaman dan pembelajaran soal sadar wisata. Harapannya, agar masyarakat lokal bisa mendapatkan manfaat langsung dari pengembangan destinasi wisata yang ada,” harap politisi asal dapil DI Yogyakarta itu. (ann,mp), foto : anne/hr.

BERITA TERKAIT
Furtasan: Perlu Redesain Sekolah Rakyat agar Lebih Tepat Sasaran
20-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo...
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...