DEWAN BERKEWAJIBAN PERJUANGKAN KEPENTINGAN INDONESIA DI FORUM INTERNASIONAL
Diplomasi parlemen (parliamentary diplomacy) merupakan hal yang penting, karena itu setiap anggota DPR RI selain berkewajiban membawa dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat yang diwakilinya, juga adalah duta bangsa yang harus ikut memperjuangkan kepentingan Indonesia di berbagai forum internasional.
Demikian disampaikan Ketua DPR RI Marzuki Alie saat menghadiri peresmian Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB), Rabu (9/7) di ruang Pustakaloka DPR/MPR RI.
Peresmian malam itu dihadiri tamu-tamu penting diantaranya, Pimpinan DPR RI, MPR RI, DPD RI, Menteri Luar Negeri, Duta Besar Negara Sahabat, Pimpinan Komisi dan Badan DPR RI serta undangan penting lainya.
Marzuki mengatakan, kerjasama yang erat diantara para legislator/para wakil rakyat dengan anggota parlemen negara lain, memberikan kontribusi positif bagi peningkatan peran Indonesia di berbagai forum internasional.
Dapat dikatakan, peran anggota DPR RI sebagai pembawa kepentingan bangsa Indonesia di forum internasional merupakan kewajiban politik sekaligus kewajiban moral sebagai pengejawantahan amanat Undang-Undang Dasar, selain tugas lain yang melekat terkait anggaran dan pengawasan.
Dalam kesempatan tersebut Marzuki menyampaikan semakin menonjolnya peran anggota DPR dan peran lembaga DPR dalam berbagai parliamentary meeting baik di tingkat regional maupun global. “Hal ini tentunya sangat membanggakan,” katanya.
Parlemen Indonesia, kata Marzuki, juga ikut serta mewarnai keberhasilan kontribusi yang signifikan atas berbagai keputusan yang diambil. Berkat peran yang menonjol inilah, berbagai jabatan telah dipercayakan kepada beberapa anggota DPR dalam organisasi parlemen se-dunia dan regional.
Bahkan, tambahnya, Ketua DPR RI telah dipercaya menjadi Presiden Asian Parliamentary Assembly untuk kurun waktu dua tahun sampai tahun 2010, dan menjadi Wakil Presiden Parliamentary Union of the OIC Member State (PUIC) periode 2010-2014 dan Presiden PUIC untuk tahun 2012-2014, serta Presiden Forum of Asia Pasific Parliamentarians For Education (FASPPED) sampai tahun 2012.
Hal yang membanggakan lagi, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Nurhayati Ali Assegaf telah terpilih sebagai Vice President of Woman Parliamentarians IPU tahun 2010-2012.
Pencapaian berbagai prestasi tersebut, kata Marzuki, merupakan suatu kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia dan merupakan wujud nyata dari demokrasi yang telah berjalan dengan baik selama ini.
Seandainya Indonesia bukan negara demokrasi yang sukses, tidak mungkin Indonesia dan DPR RI memiliki peran yang signifikan di berbagai forum organisasi internasional yang menghimpun anggota-anggota parlemen.
Dalam menjalin hubungan kerjasama bilateral, katanya, DPR RI juga telah menunjukkan kiprahnya secara nyata. Untuk itu, dia menyambut baik terbentuknya 59 Grup Kerjasama Bilateral DPR RI yang diresmikan malam ini.
Dia berharap, grup-grup kerjasama yang dibentuk ini dapat segera bekerja dengan efektif, dipimpin Pimpinan BKSAP yang sudah teruji dedikasinya, dan di bawah koordinasi Wakil Ketua DPR Bidang Politik dan Keamanan. (tt)foto:Doe/parle/ray