Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra mengapresiasi berbagai program kerja Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2016-2020 dibawah kepengurusan Ketua Umumnya, Edy Rahmayadi. Menurutnya, kepengurusan yang dilantik pada awal 2017 itu dapat membaca bagaimana kondisi persepakbolaan tanah air saat ini.

“Kita melihat kepemimpinan PSSI dibawah Pak Edi sangat cerdas. Kenapa, karena PSSI dibawah kepemimpinan Pak Edi, kita melihat dan membaca kondisi saat ini bagaimana PSSI. Dengan pemaparan Pengurus PSSI saat ini, kita mengerti bahwa persepakbolaan kita ini jauh ketinggalan dari negara-negara lain,” katanya, usai RDPU dengan Komite Eksekutif PSSI, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Sebagai mitra kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga, yang merupakan pembina PSSI, Sutan memastikan pihaknya akan mendorong Kemenpora agar mempunyai komitmen yang tinggi terhadap kemajuan persepakbolaan.

“Kita sudah melihat programnya cukup bagus. Sudah ditemukan persoalan dan permasalahan tentang persepakbolaan, dimana ini perlu adanya solusi. Pak Edy mengemukakan solusi dari permasalahan itu,” imbuh politisi F-Gerindra itu.

Sutan mencontohkan, Edy bisa menggambarkan salah satu permasalahan di persepakbolaan, seperti masih minimnya pemain sepakbola Indonesia. Karena dari 250 juta penduduk Indonesia, hanya 0,26 persen yang terjun ke bidang olahraga.

“Ini kan tidak benar. Bagaimana kita mau mendapatkan bibit, dan tidak kita tumbuhkan dari sekarang, nanti kita terus menerus mendatangkan pemain dari luar,” kata Sutan.

Apalagi, jelang pergulatan Asian Games 2018, ini menjadi momentum yang luar biasa, untuk memajukan persepakbolaan Tanah Air. Jika manajemen persepakbolaan dari sekarang ditata dengan baik, dan dukungan dari pemerintah pun baik, masyarakat pasti semua akan bangga.

“Persepakbolaan kan pemersatu bangsa. Kita mengharapkan kedepan, persepakbolaan ini jangan hanya retorika dimajukan. Tetapi tidak diikuti dengan anggaran yang cukup,” khawatir Sutan.

Politisi asal dapil Jambi itu pun yakin, dengan kepemimpinan Edy yang berkarakter tegas dan berani, dapat mencapai target yang diharapkan. Edy memasang target juara di Asian Games 2018 dan AFF Cup.

“Keberanian beliau seperti itu berarti sudah didukung semua elemen yang ada di PSSI. Oleh karenanya kalau kita ingin menang di Asian Games minimal nomor 4, tentu dari sekarang ini mari kita beri dukungan yang luar biasa kepada PSSI,” dorong Sutan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menegaskan pentingnya pembibitan sejak dini. Sehingga, Timnas Indonesia pun sudah terseleksi dari usia muda.

“Pemain bola tidak bisa sesaat diketahui bahwa dia adalah pemain sepakbola. Kita harus punya database, diketahui sejak dini sampai di usia 17 tahun. Apakah lanjut menjadi pemain, atau hanya sekedar main bola saja,” jelas Edy.

Pangkostrad TNI itu pun menekankan, agar semakin banyak stadion yang berstandar FIFA,negara perlu ikut campur dalam hal ini. “Tidak bisa PSSI membangun sepakbola. Karena secara regulasi, pembuatan lapangan bola, itu adalah milik pemerintah. Kalau di daerah, pemerintah daerah,” imbuh Edy.

Program jangka panjang PSSI fokus pada sepakbola usia dini, dengan dukungan pemerintah melalui APBD. Dan untuk jangka pendek dan menengah, akan digelar berbagai kompetisi. PSSI pun menargetkan 2 juta pemain sepakbola pada tahun 2020, dimana saat ini hanya 250 ribu pemain. (sf/sc)/foto:kresno/iw.