UJIAN NASIONAL PERLU DIEVALUASI

18-05-2010 / KOMISI X

            Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) baik tingkat SMU maupun SMP masih terus menuai polemik. Sejumlah pihak bahkan meminta supaya keputusan kelulusan siswa dikembalikan kepada sekolah bukan melalui UN.

            Komisi X yang membidangi pendidikan melakukan Kunjungan Lapangan ke SMP Negeri 16 dan SMP Negeri 2 Kota Tangerang untuk melihat langsung pelaksanaan UN ulang dan mencari masukan terkait pelaksanaan UN.

            Anggota Komisi X dari F-PKS Ahmad Zainuddin menilai perlu ada evaluasi pelaksanaan UN. Ia berharap ada perubahan sistem dalam pelaksanaan ujian. “Jangan sampai sitem seperti sekarang masih diterapkan karena terbukti banyak menimbulkan masalah,” katanya.

            Dalam Kunlap tersebut, Tim mendapatkan masukan bahwa dengan adanya UN, siswa menjadi kurang menghargai guru dan sekolah. “Harus ada evaluasi yang mendasar atas UN. Terlebih UN hanya berorientasi pada tes saja, pendidikan diarahkan kepada orientasi tes,” jelasnya.

            UN yang hanya berorientasi pada tes, menurut Ahmad Zainuddin akan mengabaikan aspek afektif dan psiko motorik.

            Masukan yang disampaikan Kepala Sekolah SMP Negeri 16 Kota Tangerang Suhendarto yang meminta supaya UN ditiadakan dan kelulusan diserahkan kepada sekolah menurut Ahmad patut diperhatikan. “Mereka (guru) yang mengetahui kondisi anak didik setiap harinya, tinggal perlu diperbaiki sistemnya sehingga guru-guru bisa obyektif menilai siswanya,” katanya.

            Ahmad menjelaskan, kekuatiran Kementrian Pendidikan Nasional bila hasil ujian diserahkan kepada masing-masing sekolah adalah kelulusan siswa dapat mencapai angka seratus persen. “Kekuatiran itu bisa dijadikan dasar untuk membuat sistem yang lebih kondusif dan lebih baik dari Ujian Nasional,” ujar Ahmad.

            Lebih jauh, dengan adanya Ujian Nasional menimbulkan banyak hal ironis. Ia mencontohkan Provinsi DI Yogyakarta yang tingkat kelulusannya berada di peringkat ke-28. “Ini kan sesuatu yang ironis,” kata Ahmad.

            Semantara itu Kepala Sekolah SMP Negeri 16 Kota Tangerang Suhendarto dihadapan Anggota Komisi X mengusulkan supaya keputusan kelulusan tidak lagi melalui UN. Menurutnya persoalan kelulusan lebih baik diserahkan kepada sekolah masing-masing.

            Selain itu, menurutnya, dengan adanya UN, siswa lebih menghargai bimbingan belajar dibanding guru dan kurang menghormati sekolah. (bs)foto:bs/parle/ray

BERITA TERKAIT
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...
80 Tahun Indonesia Merdeka, Kesetaraan Akses dan Kualitas Pendidikan Masih Jadi Persoalan
14-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mendesak pemerintah untuk melakukan reformasi pendidikan secara menyeluruh...
Komisi X Dorong Literasi Digital Masuk Kurikulum sebagai Pendidikan Karakter Anak
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wacana pelarangan gim Roblox bagi anak-anak oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kembali membuka...