Rahmad Handoyo Apresiasi Gerak Cepat Bulog dan PPI Serap Gabah Petani

02-02-2017 / KOMISI IV

Gerak cepat yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI dalam menyerap hasil produksi gabah petani di tujuh kabupaten dengan volume 4 ribu ton tahun ini, mendapat apresiasi dari anggota Komisi IV DPR RI, Rahmad Handoyo.

 

“Layaknya seorang bapak, tugas pemerintah adalah untuk melindungi petani yang nasibnya terpuruk akibat anjloknya harga gabah. Pemerintah tidak boleh membiarkan petani menjerit justru di saat panen tiba,’’ ucapnyadi Jakarta, Kamis (2/2).

 

Ia mengakui, rendahnya harga gabah ditujuh kabupaten di Jawa Tengah, yakni Purworejo, Jepara, Kendal Banjarnegara Grobogan, Rembang, Tuban dan Boyolali tidak terlepas dari kualitas gabah yang sangat buruk.

 

“Para petani bingung karena curah hujan yang sangat tinggi dan minimnya sinar matahari menyebabkan kualitas gabah rendah.  Disinilah perlunya respon pemerintah sehingga harga dapat distabilkan dan para petani dapat tertolong dari keterpurukan,” tandas politisi F-PDIP itu.

 

Rahmad juga menjelaskan bahwa akibat musim hujan yang berkepanjangan, bisa dipastikan padi yang dihasilkan petani  kualitasnya dibawah rata-rata. Karena itu, kata Rahmad pemerintah tetap merespons permasalahan harga gabah petani ini. Apalagi masa panen baru dimulai.

 

“Sekali lagi, menstabilkan harga biar tidak jatuh merupakan tugas pemerintah yang harus dilakukan terus menerus,” tegasnya.

 

Rahmad menyampaikan, usai  rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian beberpa waktu lalu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman langsung menugaskan Bulog dan PPI menstabilkan harga gabah di tujuh kabupaten tersebut.

 

Dalam keterangannya, Menteri Pertanian menyatakan bahwa ketujuh kabupaten yang mengalami penurunan harga gabah, yakni Purworejo Rp3.300 per kg, Jepara Rp3.400 per kg, Kendal Rp3.600 per kg, Banjarnegara Rp3.500 per kg, Grobogan Rp3.500 per kg, Rembang Rp3.500 per kg, dan Tuban Rp3.700 per kg. Sebagaimana diketahui mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah HPP GKP ditetapkan sebesar 3.750 rupiah per kg. Itu di penggilingan, sementara di petani 3.700 rupiah per kg.

 

Artinya penurunan harga jual gabah di tujuh kabupaten tersebut melorot sekitar 26,37 persen bila dibandingkan rata-rata harga jual gabah sekitar Rp4 ribu sampai Rp5 ribu per kg pada Januari tahun lalu. Sementara ditempat yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengaku siap untuk melaksanakan tugas yang diberikan pemerintah.

 

Mengutip pernyataan Dirut Perum Bulog, Rahmad handoyo yang mengatakan, Menteri Pertanian meminta Bulog untuk bergerak, dan dituruti oleh Bulog. Hingga akhirnya duet Bulog dan PPI berhasil menyerap 4 ribu ton gabah petani di tujuh kabupaten tersebut. (dep,mp)/foto:iwan armanias/iw.

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...