Kedubes Bisa Menjadi Sarana Promosi Pariwisata Indonesia
Anggota Komisi X DPR Dwita Ria Gunadi menilai, Kedutaan Besar Indonesia untuk negara sahabat, yang merupakan perpanjangan tangan Indonesia di luar negeri, dapat diberi kewajiban mempromosikan pariwisata Tanah Air. Diharapkan, hal ini dapat menekan anggaran promosi pariwisata di mancanagera.
Demikian disampaikannya di sela-sela rapat kerja Komisi X dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/01/2017). Raker dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR Sutan Adil Hendra (F-Gerindra).
“Promosi melalui Kedubes itu berguna sekali untuk menanggulangi dana promosi pariwisata Indonesia luar negeri yang menurun untuk tahun anggaran 2017,” saran Dwita.
Politisi F-Gerindra itu melihat, branding promosi pariwisata Indonesia tidak harus selalu dengan pemasangan logo Wonderfull Indonesia di setiap sudut kota di luar negeri. Namun bisa dengan menciptakan atmosfir Indonesia di luar negeri, agar wisatawan mancanegara tertarik datang langsung ke Indonesia.
“Contoh yang sudah menerapkan adlah di Moskow. Di sana, pada Agustus 2016 sudah diberikan 50 stan gratis untuk promosi wisata yang dirancang suasananya seperti Indonesia, jadi pengunjung tertarik untuk datang langsung ke Indonesia,” jelas Dwita.
Politisi asal dapil Lampung itu bahkan juga melihat potensi pelajar atau mahasiswa Indonesia yang sedang menjalankan pendidikan di luar negeri, juga bisa diwajibkan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
Hal senada diungkapkan oleh Anggota Komisi X DPR Dewi Coryati (F-PAN). Politisi asal dapil Bengkulu itu juga menilai, banyaknya pelajar Indonesia di luar negeri dapat diberdayagunakan untuk mempromosikan pariwisata Tanah Air.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR Marlinda Irawati (F-PG) nampak sangsi dengan program Wonderful Indonesia. Menurutnya, walaupun program ini telah mendapatkan penghargaan di 22 negara, namun seberapa besar dampaknya terhadap kedatangan kunjungan wisatawan mancanegara, masih dipertanyakan.
“Walaupun telah mendapat penghargaan di 22 negara, apakah promosi ini berpotensi mendatangkan wisatawan dari mancanegara,” kata politisi asal dapil Jawa Tengah itu, seolah bertanya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, dalam kurun waktu Januari hingga November 2016, kunjungan wisatawan mancanagera ke Indonesia mencapai 10,4 juta kunjungan, dari target 12 juta kunjungan. Sementara untuk wisatawan nusantara, tercapai 239 juta perjalanan, dari target 260 juta perjalanan.
“Program Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia mendapatkan 46 penghargaan di 22 negara. Bahkan untuk penghargaan World Halal Tourism Award 2016, Indonesia memenangkan 12 dari 16 kategori yang dilombakan,” jelas Menpar. (sf), foto : kresno/hr.